Puskesmas dekat Dipo Sampah, Wagub: Kita Cari Tempat Terbaik

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berjanji akan mencari alternatif lokasi Puskesmas Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Pasalnya, lokasi pelayanan kesehatan masyarakat ini, berdampingan dengan tempat penampungan sampah (dipo).

“Kita carikan tempat terbaik untuk puskesmas yang berdampingan dengan tempat sampah. Agar semua lebih baik penataannya,” kata Ariza saat ditemui PONTAS.id, di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (20/6/2020).

Ditegaskan Wagub, lingkungan Puskesmas harus sehat serta jauh dari aktivitas yang mengganggu kenyamanan warga yang berkunjung.

“Puskesmas harus menjadi tempat yang baik dan sehat serta higienis bagi pengunjung, pasien dan masyarakat,” pungkas politisi Gerindra ini.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah yang mendengar informasi lokasi Puskesmas berdampingan dengan tempat penampungan sampah berjanji akan meneruskan ke Dinas Kesehatan, “Segera saya sampaikan ke Dinas Kesehatan,” ungkap Politisi PDIP kepada PONTAS.id, pagi tadi.

Sebagai informasi, Puskesmas Utan Kayu Selatan disebut warga lebih mirip tempat dipo sampah dari pada tempat pelayanan kesehatan masyarakat.

Pasalnya, selain posisi Puskesmas bersebelahan dengan tempat pembuangan sampah warga sekitar, juga truk pengangkut sampah selalu berseliweran dan parkir tak jauh dari tempat pelayanan kesehatan milik Pemprov DKI tersebut.

“Memang sudah tidak layak. Makanya saat ini sudah masuk ke dalam program Kelurahan Utan Kayu Selatan untuk relokasi,” jelas Ketua RW.01, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Rusmadi.

Demikian halnya dengan Kepala Puskesmas Utan Kayu Selatan, Menaria mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Kecamatan Matraman terkait hal ini.

Sementara itu, dari pihak Puskesmas Kecamatan Matraman diketahui bahwa rencana relokasi Puskesmas sudah masuk kedalam Musrenbang tahun 2020 dan tengah dibahas bersama Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur.

Penulis: Rahmat Mauliady
Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleLagi, Batal Lebur Dua SD Negeri, Ini Alasan Disdik Sergai
Next articleNew Normal saat Pandemi, Sebuah Pemaksaan Keadaan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here