Jakarta, PONTAS.ID – Diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberikan Pemerintah melalui PLN untuk pelanggan prabayar dan pascabayar selama periode Januari-Februari 2025 terkesan tak berkeadilan. Pasalnya, Warga Kota Jakarta yang tinggal di Rusunawa justeru tidak mendapatkan diskon seperti yang digaungkan oleh pemerintah.
“Ketika saya terima info ada diskon dari PLN untuk pelanggan prabayar, saya langsung melakukan pembelian token. Namun, faktanya, tidak ada itu penambahan KWH seperti yang digaungkan oleh PLN,” ucap salah satu warga Rusunawa inisial L yang berdomisili di Jakarta Barat saat dihubungi PONTAS.id Kamis (2/1/2025).
Pihaknya menyesalkan, kenapa kebijakan yang dibuat pemerintah melalui PLN terkesan tidak mengedepankan prinsip berkeadilan. Seharusnya, diskon tersebut bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. “Apalagi mayoritas warga yang tinggal di Rusunawa ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Tolong pemerintah gerak cepat mencari solusi agar kami juga bisa menikmati fasilitas seperti masayarakat pada umumnya,” ketusnya
Senada, warga Rusunawa yang tinggal di Jakarta Utara juga berbondong-bondong melakukan pembelian token listrik setelah mendengar kabar adanya diskon tarif listrik. Namun nyatanya, mereka kembali menelan pil pahit setelah melihat KWH yang tak kunjung bertambah 50 persen usai melakukan pembelian.
“Ini saya beli token sebesar dua ratus ribu rupiah hanya dapat KWH normal alias tidak ada penambahan 50 persen. Ah ini namanya pemerintah pemberi harapan palsu (PHP),” tandasnya
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak PLN serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) DKI Jakarta terkesan bungkam. Pewarta masih berupaya untuk meminta hak jawab dari pemangku kepentingan tersebut.
Penulis: Rahmat Mauliady
Editor: Fajar Virgyawan Cahya