Jakarta, PONTAS.ID – Abdullah Azwar Anas mengembalikan mandat penugasan sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur melalui PDI Perjuangan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat 2018. Pada siaran pers tertulis sejumlah klarifikasi dan keterangan dari Anas terkait polemik yang terjadi menjelang Pilkada Jatim.
“Demi tanggung jawab saya kepada masyarakat bahwa menjadi pemimpin itu harus amanah, juga demi terwujudnya program-program kerakyatan partai dalam pembangunan untuk menyejahterakan rakyat Jatim, maka saya memberikan kembali mandat penugasan sebagai Cawagub Jatim ke partai,” ucapnya, Sabtu (6/1/2018).
Berikut pernyataan lengkap Bacawagub Jatim Azwar Anas tentang pengembalian mandat tersebut:
Yth Para Kiai, tokoh masyarakat, kawan-kawan seperjuangan, rekan-rekan pers yang membanggakan, dan seluruh masyarakat Jawa Timur, teristimewa masyarakat Banyuwangi yang sangat saya cintai.
Assalamualaikum Wr Wb
Melalui perenungan mendalam usai sholat Subuh hari ini, dengan memohon pencerahan dan kekuatan dari Allah SWT atas segala dinamika yang terjadi, dengan ini saya menyampaikan beberapa hal.
Berbagai cobaan, godaan kekuasaan, penyuapan, bahkan cara-cara yang tidak manusiawi telah saya lalui dalam hampir dua periode memimpin Banyuwangi, dan alhamdulillah, saya bisa atasi dan masyarakat Banyuwangi memberi apresiasi atas kerja pelayanan saya dengan berbagai indikator perbaikan yang rigid dan terukur, seperti penurunan kemiskinan dan peningkatan pesat pendapatan per kapita rakyat.
Namun, ketika saya berproses dalam pencalonan sebagai wakil gubernur, ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarga saya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, serta para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing saya.
Untuk itu, demi tanggung jawab saya kepada masyarakat, bahwa menjadi pemimpin itu harus amanah, juga demi terwujudnya program-program kerakyatan partai dalam pembangunan untuk menyejahterakan rakyat Jatim, maka saya memberikan kembali mandat penugasan sebagai cawagub Jatim ke partai.
Saya sunguh mengucapkan terima kasih, kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, keluarga besar PDI Perjuangan dan Nahdliyin yang telah memberi kepercayaan kepada saya. Ibu Megawati telah mengajarkan kepada kami semua untuk memegang teguh komitmen terhadap aspek-aspek kepemimpinan.
Akhir kata, saya tetap percaya bahwa mereka yang menggunakan politik segala cara akan diberikan keadilan oleh Allah SWT. Saya percaya ada nur-keadilan yang akan menerangi hamba Allah yang tidak sempurna ini.
Untuk selanjutnya, saya akan berjuang dengan segenap daya dan upaya, bersama-sama rakyat Banyuwangi, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua sebagaimana telah berhasil kita jalankan dalam hampir delapan tahun terakhir.
Wassalamualaikum Wr Wb
Anas Dijegal
Menanggapi mundurnya Azwar Anas. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menuding beberapa pihak telah menerapkan politik liberal untuk menjegal Azwar Anas pada Pilgub Jabar 2018. Di sisi lain, PDIP juga sudah menerima penyerahan kembali surat dukungan sebagai bakal cagub Jatim dari Bupati Banyuwangi itu.
“Setelah saya laporkan kepada Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) , dengan sangat sedih, prihatin, kami menerima penyerahan surat mandat itu,” ujar Hasto kepada wartawan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).
Hasto mengungkapkan ada sejumlah pihak yang menempuh berbagai cara demi menggagalkan langkah Anas. “Ada pihak-pihak yang menerapkan politik segala cara. Karena itulah PDIP selama beberapa waktu lamanya kami menaruh perhatian bagaimana politik yang berkeadaban,” lanjut Hasto.
Pernyataannya ini merujuk kepada beredarnya foto-foto pribadi Anas bersama perempuan yang bukan istrinya di media sosial. Foto-foto tersebut diduga menjadi salah satu penyebab mundurnya Anas sebagai bakal cawagub Jatim.
PDIP, tutur Hasto, tetap akan memberikan dukungan moril kepada Anas. Menurut Hasto, Anas hanya korban tindakan politik liberal yang menghalalkan segala cara.
“Pemilu bukan segala-galanya untuk mendapatkan kekuasaan sehingga harus menggunakan cara-cara yang kotor. Karena itu PDIP menginstruksikan bahwa meskipun Pak Anas telah serahkan mandat kepada DPP, kami tetap berikan dukungan untuk melawan segala bentuk politik hitam,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur agar tidak boleh kalah oleh praktik politik hitam ini. “Mari mulai hari ini kita perangi politik hitam.”