Jakarta, PONTAS.ID – Kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya mengalami peningkatan di masa pandemi Corona. Untuk mengantisipasi kejahatan tersebut, Polda Metro Jaya membentuk Satgas Anti-Begal dan Preman.
“Polda Metro Jaya sudah langsung bentuk tim khusus, kemarin Karo Penmas (Brigjen Argo Yuwono) katakan pembentukan satgas begal dan preman, betul Polda Metro Jaya sudah lakukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (22/4/2020).
Yusri mengatakan satgas ini dibentuk menyusul adanya peningkatan beberapa tren kejahatan di masa pandemi virus Corona. Selain itu, dia menyebut satgas ini dibentuk berdasarkan hasil pemetaan kejahatan yang terjadi selama masa pandemi.
“Bentuk satgas ini dengan situasi sekarang hasil pemetaan daerah-daerah, Kapolda perintahkan Kapolres (untuk) petakan mana daerah yang rawan. Ini jadi skala prioritas kita untuk patroli yang ditingkatkan untuk tim yang dibentuk,” ucap Yusri.
Ia menambahkan pihaknya tidak segan melakukan tindakan tegas terukur kepada para pelaku kejahatan yang mencoba-coba berulah, terutama di masa pandemi.
“Kita kepolisian tidak akan segan tindak tegas pelaku yang mencoba-coba bermain di situasi COVID-19 sekarang ini,” tegas Yusri.
Seperti diketahui, sejumlah aksi kejahatan mewarnai Jakarta dan sekitarnya di tengah masa pandemi Corona ini. Polda Metro Jaya bahkan mengakui adanya tren peningkatan kejahatan di Jakarta dan sekitarnya, salah satunya perampokan minimarket.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Senin, 20 April, menyampaikan secara kuantitas angka kejahatan di masa pandemi ini sebetulnya mengalami penurunan dibanding bulan yang sama pada tahun lalu. Akan tetapi, ada beberapa kejahatan yang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan saat ini.
“Pergeseran kriminalitas memang ada, tapi dibanding bulan yang sama di tahun berbeda memang menurun, tapi ada beberapa tren kriminal yang meningkat,” kata Kombes Yusri.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Riana