Libur Lebaran, Banyuwangi Tampilkan Atraksi Barong Ider bagi Wisatawan

Jakarta, PONTAS.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi menawarkan atraksi tradisi bersih desa, atau yang dikenal dengan ‘Barong Ider Bumi’ kepada wisatawan pada lebaran hari kedua di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Untuk diketahui, Barong Ider Bumi adalah ritual tolak bala (bencana) yang sudah turun-temurun dilakukan warga Desa Using (suku lokal setempat) sejak ratusan tahun yang lalu.

Ritual ini digelar setiap 2 Syawal atau lebaran hari kedua. Tradisi ini ditandai dengan mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri massal oleh warga di sepanjang jalan desa.

Saat menghadiri Barong Ider Bumi, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi konsisten menjaga tradisi warganya sebagai bentuk mempertahankan kearifan lokal. Dia meyakini, kearifan lokal yang dibangun para leluhur itu dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan warganya.

“Ini adalah cara ‘nguri-nguri’ budaya yang ditradisikan oleh Banyuwangi. Banyuwangi boleh saja maju, Banyuwangi juga boleh berkembang, tapi budaya Banyuwangi tidak boleh tertinggal dari pergaulan global. Oleh karena itu, sesibuk apapun, kami akan terus menjaga kelestarian budaya, salah satunya lewat balutan festival semacam ini,” kata Anas dalam siaran pers Kemenpar, Jumat (7/6/2019).

Anas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya yang telah mendukung perkembangan pariwisata Banyuwangi.

Acara Barong Ider Bumi diisi oleh berbagai ritual dan kegiatan mulai dari ritual ‘sembur othik-othik’. Ritual ini dilakukan dengan cara merebutkan uang koin yang dicampur beras kuning serta bunga. Anak-anak langsung berebut mencari uang yang terjatuh di tanah. Sambil berebut mereka riang gembira, tanpa ada rasa bermusuhan.

Usai sembur othik-othik, seluruh warga mengarak tiga barong using yang diyakini bisa mengusir bencana. Tampak Bupati Anas turut berbaur bersama warga dan sesepuh desa mengikuti prosesi selamatan bersih desa tersebut sambil mengendarai kereta kencana menuju perbatasan desa.

Penulis: Risman Septian
Editor: Luki Herdian

Previous articleDemokrat Tak Lagi di Kubu Prabowo, BPN: Sejak Awal Setengah Hati Dukung 02
Next article11 Juni, LRT Jakarta Mulai Uji Coba Publik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here