Canberra, PONTAS.ID – Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce secara terbuka telah memastikan mantan stafnya Vikki Campion sebagai pasangannya, namun bersikukuh mereka tidak memiliki hubungan pribadi saat Campion masih kerja di kantor Joyce.
Dalam pernyataan singkat di luar gedung Parlemen, Selasa (13/2/2018) pagi, Joyce meminta maaf kepada keluarganya dan pemilih di daerah pemilihannya.
“Saya ingin sampaikan kepada Natalie saya sangat menyesal, kepada anak-anak perempuanku betapa saya sangat menyesal … kepada Vikki Campion betapa menyesalnya saya sehingga dia terseret dalam masalah ini,” katanya.
Pernyataan Joyce disampaikan setelah politisi Partai Buruh yang beroposisi mempertanyakan kelayakan Wakil Perdana Menteri melanjutkan jabatannya di kabinet.
PM Australia Malcolm Turnbull akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat minggu depan dan kemarin mengonfirmasi bahwa Joyce akan menjadi pelaksana tugas Perdana Menteri.
Namun, Joyce kini bermasalah dalam urusan pribadinya dan hubungannya dengan Campion, mantan penasihat media, yang sedang mengandung bayinya.
“Pelaksana tugas Perdana Menteri adalah posisi sangat penting. Sulit dipercaya Joyce bisa bersikap adil dalam posisi tersebut mengingat gangguan yang dia hadapi saat ini,” kata Jaksa Agung Mark Dreyfus dari Partai Buruh.
Senator Ian Macdonald mengatakan Joyce merupakan satu-satunya orang yang bisa menyelesaikan permasalahan pribadi tersebut.
Ketika ditanya apakah Joyce harus mundur sebagai Wakil PM dan pemimpin Partai Nasional, Senator Macdonald mengatakan hal itu merupakan keputusan Joyce secara pribadi.
“Saya yakin dia sedang mempertimbangkan semua pilihan,” katanya.
“Saya kenal dia, seperti saya, tidak ingin menghambat komitmen Pemerintah untuk mengurus Australia dengan benar,” tambahnya.
Menteri Keuangan Matthias Cormann mengatakan tetap mendukung Joyce sebagai rekan dan kolega.
“Saya hanya bisa bayangkan betapa menyedihkannya pemberitaan belakangan ini bagi istri dan anak-anaknya dan dalam hal ini pasangan barunya,” kata Cormann.
Kalangan media massa di Australia saat ini fokus pada kasus Joyce, mengulas tingkah laku pribadinya terhadap wanita dan pengaturan urusan perjalanan dinas dan pribadinya.