Sergai, PONTAS.ID – Harga Beras di tingkat eceran yang berhasil dipantau di Pasar Tradisional Pekan Dolok Masihul, Pajak Baru dan Pajak Jalan Deli kota Perbaungan, serta Pasar Rakyat di Pekan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dalam seminggu ini umumnya naik secara signifikan walaupun bervariasi, Rabu (13/9/2023).
Menurut penuturan seorang pedagang Rakyat Pekan Dolok Masihul, sekitar seminggu yang lalu, menurut pedagang eceran di tiga pasar rakyat di tiga kecamatan itu, perkilogramnya sebelumnya sekitar Rp 12.500, tetapi hari ini menjadi Rp 14.500 – Rp 14.700 perkilonya.
Beberapa ibu rumah tangga yang ditanya soal naiknya harga beras, seperti yang diucapkan Sumarni (34) warga Desa Kota Tengah, Kecamatan Dolok Masihul mengungkapkan keluhannya terhadap bahan pokok tersebut.
“Nah, kalau harga beras naiknya macam begini, jelas akan berdampak kepada yang lain dan bagaimana uang belanja yang diberikan suami dari gaji juga nggak cukup. Jelas, ini fenomena yang buruk bagi kami kaum Ibu di rumah, harusnya pemerintah cepat tanggap soal ini”, ucap Sumarni.
Hal senada juga dikatakan Hartati (32) warga Desa Sei Rejo saat belanja di Pasar Rakyat di Desa Sei Rampah, serta Rumondang br Silaban (40) warga Kampung Juani, Kecamatan Perbaungan yang mengeluh dengan naiknya harga beras dalam seminggu.
“Di mana-mana di Sergai ini sekarang lagi panen, memang harga padi kami kemarin itu dibayar Rp 6000/kilonya tapi harga beras malah lebih gila lagi naiknya. Kemana padi-padi itu dijual pemilik Kilang padi yang rata-rata mata sipit itu dijual?,” ucap boru Silaban dengan kesal.
Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Perindagsat) Sergai, Roy Pane menjawab pertanyaan media ini melalui WhatsApp, Rabu (13/9/2023) intinya berdalih kalau kenaikan harga beras ini secara nasional, bukan hanya di Sergai.
“Ini akibat cuaca ekstrim dampak El Nino
Bahkan, produsen beras dunia seperti India dan Thailand mengambil kebijakan melarang ekspor beras, sehingga mengurangi pasokan global. Di Indonesia cuaca ekstrim juga mengakibatkan hasil produksi gabah menurun, begitu juga di Sergai panen sekarang hasilnya kurang bagus,” katanya.
Terkait kenaikan harga, Disperindag telah berkoordinasi dengan pihak Bulog, utk melakukan distribusi beras ke Pasar Rakyat, dan ini sudah dilaksanakan, kata Roy Pane.
Terpisah, Kadis Pertanian dan Peter makan (Kadistanak) Sergai, Dedy Iskandar kepada salah satu media terkait soal kenaikan harga beras mengatakan, saat ini Kabupaten Sergai tidak memiliki kewenangan untuk mene tapikan harga gabah di tingkat petani. Apalagi menyuruh petani untuk menjual hasil panennya kepada siapa?. Begitu juga pengusaha lokal yang mempunyai penggilingan padi, tidak mampu mengikuti permainan harga pengusaha dari luar kabupaten kita, sehingga gabah dari Sergai sekarang ini banyak berada di luar Sergai,padahal gabah kita termasuk primadona dan masuk kedalam kelas premium”, jelas Dedy.
Bupati Sergai, Darma Wijaya ketika dikonfirmasi melalui whatsApp siang hari nya, mengatakan kalau dirinya masih berada di kabupaten Simalungun.
“Masalah kenaikan harga beras secara nasional ini, yang bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten yakni melakukan operasi Pasar Murah. Dengan tujuan operasi ini kita berharap dapat menstabil kan harga beras di tingkat grosir atau eceran di Sergai”, kata Bupati.
Terkait adanya dugaan kecurangan oleh pengusaha Kilang Padi di Sergai, terhadap persediaan beras yang masuk ke Sergai, dengan tegas Bupati mengatakan, akan melakukan konfirmasi terhadap para tengkulak tengkulak besar ,apakah isue atau dugaan mencampur beras Bulog dngan premium di jual menjadi Premium murni saya coba menindaklanjuti nya, janji Bupati.
Penulis : Andy Ebiet
Editor : Fajar Virgyawan Cahya