Tanjungpinang, PONTAS.ID – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma dinobatkan sebagai Bunda Generasi Berencana (Genre) Kota Tanjungpinang dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Wali Kota Rahma menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKKBN provinsi Kepri yang telah memberikan kepercayaan kepadanya menjadi bunda genre kota Tanjungpinang.
“Terima kasih. Ini memberikan tanggung jawab cukup besar bagi saya. Tugas ini tujuannya bagaimana masyarakat Tanjungpinang, utamanya generasi muda menjadi generasi yang sehat, kuat, dan mandiri,” ucap Rahma.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (KB) Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menjelaskan forum generasi berencana (genre) ini di dalamnya merupakan anak-anak muda yang masih perlu seorang figur untuk bisa menaungi dan membimbing mereka.
Maka itu, ada namanya bunda genre. Ketika kepala daerah itu perempuan sekaligus dinobatkan sebagai bunda genre
“Sebagai bunda genre, wali kota adalah sosok ibu yang selalu siap mendengarkan memperhatikan, dan menjadi motivator bagi remaja genre di Tanjungpinang,” terang Sandri, di kantor wali kota Tanjungpinang, Rabu (23/3/2022).
Sebelumnya, lanjutnya, di tingkat provinsi telah dilakukan pemilihan duta genre. Pada pemilihan kemarin, utusan dari Tanjungpinang satu putri dan satu putra masuk nominasi.
“Alhamdulillah keduanya masuk nominasi, yang putri juara satu dan putra meraih juara dua. Nanti, juara satu ini akan mengikuti seleksi lebih lanjut di tingkat nasional yang mewakili provinsi Kepri,” ujarnya.
Sandri mengatakan duta genre ini disiapkan untuk mendukung program berencana. Ada beberapa poin penting yang menjadi tugas para duta remaja itu.
Salah satunya penanganan stunting, karena stunting sekarang itu dimulai dari remaja, tidak ketika dia lahir dari seorang ibu. Jadi, ketika seorang putri di masa remajanya itu sudah dikawal untuk penanganan stunting.
Menurutnya, remaja putri ini termasuk rentan, karena mereka ada masa haid dan segala macam yang dapat berpotensi akan kekurangan hemoglobin (Hb).
“Tentu, kita harus membuat mereka tetap segar. Kegiatannya bisa pemberian tablet tambah darah. Nah, ini bisa dilakukan forum genre,” ujarnya.
Selain itu, kata Sandri, setelah remaja ada tahapan menikah di usia yang tepat, jangan sampai terjadi pernikahan dini. Sebab, kalau seandainya belum siap nanti kehidupan rumah tangganya juga tidak akan bagus ke depannya.
“Nah Itu juga dikawal duta genre. Mereka bisa sebagai penggerak bagi remaja lainnya bahwa menikah itu harus siap, jangan ada pernikahan usia dini, karena ada resikonya ke pergaulan bebas. Jadi, mereka yang mengingatkan sesama remaja,” terang dia.
Kemudian, duta-duta ini juga bisa ikut turun dalam penanganan stunting, karena kita adanya namanya tim pendamping keluarga (PK) di dalamnya ada kader-kader yang sudah kita latih, duta genre ini juga bisa terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan pendampingan tadi.
“Karena, mereka sudah dibekali dengan hal-hal edukasi dan publik speaking. Sehingga, edukasi maupun informasi yang mereka sampaikan lebih bagus dan bisa diterima masyarakat. Jadi, itulah yang kita bentuk dari forum genre tadi,” tutup Sandri.
Penulis: Thomson Budi
Editor: Rahmat Mauliady