PLBC Beroperasi Penuh, Produksi Pertamax Naik 668 Ribu Barel

Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar

Jakarta, PONTAS.IDProyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang dimulai sejak 2015 kini telah selesai dan bisa beroperasi penuh. Dengan selesainya proyek ini, maka jumlah produksi Kilang Cilacap bertambah dan kualitasnya sesuai dengan standar Euro 4.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat mendampingi Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar yang berkunjung ke Refinery Unit IV Cilacap, Jumat (19/7/2019).

“Satu lagi prestasi yang ditorehkan Pertamina. Sebelumnya, Kilang Balongan telah lebih dulu berhasil memproduksi BBM dengan standar Euro 4,” kata Nicke melalui keterangan resminya, Minggu (21/7/2019).

Kapasitas produksi yang bertambah di Kilang Cilacap lanjut Nicke, terutamanya untuk produk Pertamax yang sebelumnya sekitar 1 juta barel per bulan kini bertambah 668 ribu barel per bulan menjadi 1,668 juta barel per bulan.

Ia menambahkan, ada 3 program utama Pertamina dalam mengembangkan kilang ke depannya.

“Yang pertama adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh kilang sehingga menjawab isu lingkungan. Kedua adalah untuk meningkatkan kapasitas kilang dan ketiga adalah pengembangan untuk sektor petrokimia.

Sementara itu, Wamen Archandra Tahar mengatakan bahwa sektor energi merupakan sektor yang membutuhkan teknologi tinggi. Di sisi lain aspek komersial juga menjadi faktor utama agar keberlangsungan pengelolaan dan bisnis energi dapat berjalan.

“Satu komentar saya dari kunjungan ini, bisnis di energi tidak lepas dari teknologi dan komersial, kita harus memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ini yang harus dipahami,” jelas Arcandra.

Untuk itu Arcandra mengapresiasi langkah Pertamina dalam merealisasikan PLBC sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan energi dengan standar internasional dan siap bersaing dengan kompetitor.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang juga menjelaskan dengan meningkatnya produksi Pertamax dari Kilang Cilacap, maka dapat mengurangi impor bahan baku Pertamax.

“Hal ini berdampak positif pada cadangan devisa negara dan bahkan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sebesar 0,12 persen,” katanya.

Sebagai informasi, Euro 4 merupakan standar mutu gas buang kendaraan yang ditetapkan oleh negara-negara Uni Eropa untuk menjaga kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan karbondioksida, sulfur dan partikel yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Sementara, PLBC sendiri merupakan proyek peningkatan kualitas BBM dengan menghasilkan BBM setara Euro 4 yang dimulai sejak 26 November 2015.

Proyek PLBC ini berkontribusi dalam meningkatkan produksi Pertamax sekitar 668.000 barel per bulan (dari 1 juta barel per bulan menjadi 1,7 juta barel per bulan), sehingga

Penulis: Pahala Simanjuntak
Editor: Hendrik JS

Previous articleAdu Kambing, 2 Remaja Tewas di Tempat
Next articleTerbakar, 2 Rumah Warga Tebingtinggi Rata dengan Tanah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here