Bahas RTR Jabodetabek, Darmin: Penyelesaian Banjir Harus Tepat

Menko perekonomian,Darmin Nasotion, saat memberi sabutan pada Acara Konsultasi Publik Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur atau Jabodetabekpunjur di Hotel Rasuna Said, jakarta.(16/4/2018)

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melaksanakan Konsultasi Publik Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur atau Jabodetabekpunjur.(16/4/2018)
Dalam acara tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Dalam sambutannya, Darmin mengatakan, konsultasi publik ini bertujuan untuk menyampaikan progres dan konsep revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur.

Selain itu lanjut Darmin, diskusi ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi aktual dan terkini dari sektor Pemerintah Pusat, daerah, asosiasi serta para ahli dari perguruan negeri tinggi.

Selain itu dalam acara tersebut juga turut didiskusikan mengenai alternatif-alternatif pengembangan di Jabodetabekpunjur. Serta menyamakan pandangan serta konsep penyelesaian permasalahan Kawasan Jabodetabekpunjur secara spasial melalu Rencana Tata ruang Kawasan Jabodetabekpunjur.

Menko Darmin, dalam kesempatan itu memberikan Arahan kepada seluruh stekholder yang bersangkutan, terkait masalah banjir yang sering terjadi di berbagai daerah khususnya daerah Jabodetabek.

Menurut Darmin, dalam beberapa tahun belakangan banjir menjadi lebih sering terjadi, karena peningkatan debit sungai. Hal tersebut diakibatkan perubahan kondisi hulu dan sedimentasi yang mengurangi kapasitas penampungan aliran sungai.
“Timbulnya slump area mencapai 891.963 RT pada 2013. Kalau 2018 pasti ceritanya lain lagi,” kata Darmin.

Menurutnya, permasalahan banjir juga tidak terlepas dari sistem pengelolaan limbah yang buruk. Salah satu contohnya adalah bagaimana banyaknya limbah di sungai Citarum.

“Citarum bagian dari persoalan besarnya. Seiring jalannya waktu dibarengi pertumbuhan penduduk kontaminasi air pada sungai dapat memburuk kalau tidak diimbangi tindakan yang tepat,” jelasnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Menteri ATR Sofyan Djalil mengatakan melalui forum ini diharapkan bisa mendapatkan solusi terhadap permasalahan di Jabodetabekpunjur. Dirinya bahkan berharap permasalahan di Jabodetabekpunjur bisa rampung pada tahun ini.

“Forum konsultasi publik ini akan ada cycle melalu beberapa FGD baik nanti baik di Jakarta, Bogor dan Bekasi. Semoga mendapatkan input yang cukup bagi masyarakat RT/RW sehingga lebih berkualitas. Saya kira tahun ini harus sudah beres,” jelasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro. Selain itu hadir pula perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, dan beberapa stekholder baik dari asosiasi, dan para ahli.

Editor: Idul HM

Previous articleBayar Rp 3.000, Pengguna KRL Bisa Naik Kereta Bandara
Next articleSoal Data Bocor, Facebook: Tak Ada Perjanjian dengan Cambridge Analytica

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here