Jakarta, PONTAS.ID – Jalan Tol yang akan memudahkan konektivitas antar Provinsi Riau dan Sumatera Barat, yakni Padang- Sicincin sepanjang 36,6 Km akan beroperasi pertengahan tahun 2024 mendatang. PT Hutama Karya (Persero) saat ini kembali melanjutkan pembangunan salah satu sirip (koridor pendukung) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Pembangunan dikerjakan oleh anak perusahaan Hutama Karya PT HK Infrastruktur (HKI) dengan progres konstruksi mencapai 45,5% dan progres pengadaan lahan mencapai 81,2%.
“Kementerian PUPR menilai percepatan penyelesaian Jalan Tol Padang – Sicincin aman dan lancar untuk dilanjutkan, tergantung pada dukungan pemerintah daerah,” kata Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).
Koentjoro mengungkapkan, pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin sempat tertunda karena pembebasan lahan untuk ruas tol.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah membentuk tim khusus dalam mengupayakan penyelesaian masalah pembebasan lahan. Sehingga percepatan pembangunan konstruksi jalan tol dapat dilakukan kembali.” ungkap Koentjoro.
Enam Seksi
Kehadiran Jalan Tol Padang – Sicincin nantinya memiliki 2 x 2 lajur dengan kecepatan rencana 80 km/jam, sehingga dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Padang – Pekanbaru dari 9 jam melalui jalan arteri menjadi kurang lebih 3 jam.
“Selain itu kehadiran jalan tol ini akan mempermudah konektivitas antar daerah serta mobilisasi pendistribusian logistik di area-area tersebut,” paparnya.
Adapun 6 seksi Tol Padang – Pekanbaru dengan panjang total 254,8 km:
- Seksi 1: Padang – Sicincin;
- Seksi 2: Sicincin – Bukittinggi;
- Seksi 3: Bukittinggi – Payakumbuh;
- Seksi 4: Payakumbuh – Pangkalan;
- Seksi 5: Pangkalan – Bangkinang; dan
- Seksi 6: Bangkinang – Pekanbaru.
Seluruh proses tahapan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang akan menghubungkan wilayah di Pulau Sumatera telah mengadopsi penggunaan teknologi terbaru dalam manajemen proyek
Teknologi itu di antaranya, Building Information Modelling (BIM) pada proyek yang dipimpin oleh HKI telah dilakukan sesuai standar internasional dan dibuktikan dengan perolehan sertifikat ISO BIM 19650.
“Penerapan digital construction dilakukan secara komprehensif mulai dari penerapan 3D hingga 5D Model, penerapan Common Data Environment dan teknologi pendukung BIM seperti drone fotogrametri dan automatic leveling MMGPS,” pungkasya.
Penulis: Pahala Simanjuntak
Editor: Fajar Virgyawan Cahya