Kabupaten Banjar, PONTAS.ID – Adanya kekhawatiran dari Ketua DPRD soal program Kurma Manis (Kredit Usaha Rakyat Maju Mandiri Agamis) tanpa bunga dan biaya administrasi melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mendapat respons dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjar Ahmad Sarwani, Kamis, (11/08/2022).
“Beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin tanggal 1 Agustus 2022, Komisi II telah melakukan rapat dengar pendapat dengan Bank Perkreditan Rakyat Martapura Banjar Sejahtera tentang Kinerja di kantor DPRD Banjar,” ungkap politisi Nasdem ini.
Diterangkannya bahwa dalam rapat tersebut komisi II mempertanyakan progres dari program Kurma Manis. Program itu termasuk andalan Bupati Banjar terpilih saat ini. Dari hasil rapat tersebut diketahui bahwa pada tahun 2021 telah dikucurkan sebesar 500 juta dan 2022 sebesar 2 Milyar rupiah.
“Program Kurma Manis ini sesungguhnya adalah program pemerintah daerah yang sudah dilegislasi melalui Perda RPJMD sebagai pengejawantahan dari visi dan misi Bupati-wakil Bupati periode 2020-2025.” ungkap Sarwani.
Program ini menurutnya sangat membantu Masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah. Pasalnya, pinjaman yang diberikan selain tanpa bunga juga tanpa agunan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapat program tersebut, karena harus mendapat persetujuan dari dinas tertentu.
“Bila penambak ikan ingin mendapat program ini harus mendapat rekomendasi dari dinas perikanan, begitu juga petani harus mendapat rekomendasi dari dinas pertanian, dan seterusnya sehingga ada filter berlapis selain seleksi dari penyalur yakni dari pihak BPR sendiri,” tutur Sarwani.
Oleh karena itu, adanya kekhawatiran akan adanya kredit macet terhadap program Kurma Manis ini tak perlu dibesar-besarkan. Ditambah lagi dari hasil laporan pihak BPR di Komisi II terhadap program Kurma Manis tidak ada Kredit yang macet signifikan.
“Niat baik Bupati Banjar untuk membantu warga masyarakatnya juga harus disertai dengan sangka baik kepada warga kita kabupaten Banjar. Bahwa mereka taat untuk bayar utang, sehingga narasi yang menyebutkan bahwa program Kurma Manis ini berpotensi adanya kredit macet justru memberikan stigma yang kurang baik yakni menyamakan warga kabupaten Banjar tidak taat bayar utang,” ungkap Sarwani
Sarwani justru mengajak semua unsur pemerintah mengawal program Kurma Manis ini melalui DPRD maupun masyarakat agar tepat sasaran. Kurma Manis telah terbukti efektif membantu masyarakat Kabupaten Banjar.
“Jangan jegal program yang jelas-jelas membantu masyarakat kita kabupaten Banjar,” seru Sarwani.
Penulis : Amin
Editor : Fajar Virgyawan Cahya