Jakarta, PONTAS.ID – Kenaikan harga bahan baku pada industri makanan dan minuman serta tekstil yang terjadi di Indonesia sebagsi imbas invasi Rusia ke Ukraina.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pelaku usaha melaksanakan imbauan pemerintah untuk menggunakan bahan baku produksi dari dalam negeri, serta mengapresiasi sikap pelaku usaha lebih memilih opsi untuk menekan margin ketimbang menaikkan harga produk, untuk mencegah kenaikan harga pangan dan sandang yang terlalu ekstrem sehingga berpotensi mengganggu daya beli masyarakat.
“Meminta pemerintah dapat memberikan solusi kepada pelaku usaha yang produksinya bergantung pada bahan baku ekspor, dengan melakukan intervensi agar pelaku usaha tidak mengalami kerugian dalam bidang usahanya, terutama pelaku usaha yang memanfaatkan hasil ekspor dari Ukraina seperti kapas dan gandum, dikarenakan Ukraina merupakan negara pengekspor gandum kedua terbesar ke Indonesia setelah Australia,” katanya, Senin (7/3/2022).
Bamsoet pun meminta pemerintah tetap mengikuti perkembangan dan mengupdate kondisi terakhir antara Rusia dan Ukraina sehingga impor bisa dikontrol dan stok bahan baku untuk kebutuhan pasar dalam negeri bisa terjaga, akan tetapi pemerintah juga diharapkan mempersiapkan sejumlah skenario apabila kondisi tidak memungkinkan untuk tetap mengimpor sejumlah bahan baku dari negara yang sedang mengalami konflik tersebut.
“Meminta pemerintah mempersiapkan strategi dan alternatif bahan baku dari negara lsin yang kualitasnya hampir sama dengan kualitas bahan baku dari Ukraina, ataupun mencari alternatif pemenuhan bahan baku dari negara yang tidak bersengketa dengan melakukan hubungan dagang baik secara bilateral maupun multilateral guna memenuhi kebutuhan bahan baku produksi dalam negeri,” tegasnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Pahala Simanjuntak