SERGAI, PONTAS.ID –Miris melihat nasib Sunardi alias Sunar (50) warga Dusun IV Desa Pematang Ganjang Kec. Sei Rampah – Sergai,sehari-hari kerjanya Tukang Kaleng (Patri Dandang) dan sudah 6 hari tak bisa bekerja akibat kena Begal dan nyaris dibunuh pelaku. Peristiwa yang menimpanya terjadi hari Kamis (6/2/2020) jam 01.00 wib ketika korban baru pulang ngobrol  bersama temannya di Simpang Bedagai.
PONTAS.id yang menyambamgi rumah korban karena mendengar sudah keluar dari rumkit, langsung mewawamcarai korban yang kondisinya masih tergeletak dipembaringan karena tidak punya biaya makanya minta pulang ke rumah, Selasa (11/2/2020) sore.
Pantauan awak media, jarak dari rumahnya ke Simpang Bedagai sekitar 3 kilometer,tapi selama ini sekalipun kawasan tersebut sunyi (daerah persawahan), belum ada kejadian yang menonjol sekalipun Keoala desa atau Kepala Dusunya tak punya inisiatif untuk memasang lampu jalan.
Ternyata naas menimpa dirinya, ketika sepulang dari warung untuk ngobrol – ngobrol bersama kawannya di Simpang Bedagai,tepatnya di jalan Rabat Beton Dusun 4 (sekitar 200 meter sebelum jalan Tol),3 ( tiga) pelaku Begal mencegat korban yang ketika itu naik Honda Supra X 125 BK 5192 XY warna merah,Kamis (6/2) jam 01.00 wib.
Menurut keterangan Sunar sambil berbaring karena tidak bisa duduk, akibat bagian kemaluannya bemgkak dipukul kayu oleh pelaku begal,dirinya malam itu temannya ngobrol di Simpang Bedagai yaitu,Syahrial, ,Lilik,Leman Tukang Becak dan Ifan setelah itu korban beranjak pulang melalui Pasar Tengah sekitar pukul 00.45 wib.
Persis sebelum jalan Tol cuaca waktu itu gelap,tiba- tiba dari arah samping kiri melompat 3 (tiga) orang lelaki memakai Sheb dari areal persawahan yang baru di panen,tanpa basa-basi langsung salah satu dari mereka memukul tangan kirinya dengan kayu Broti.
“Bunuh aja,matikan aja jangan kasi hidup lagi”,ucap salah satu pelaku kepada kawannya.
“Ayunan kayu Broti berulang kali menghan tam tangan,bagian muka dan kepala serta badanku,bahkan beberapa kali aku sudah meminta ampun tapi tetap saja mereka memukuli korban, dan salah satu pelaku terdengar memerintah kawannya, Matikan saja biar dibunuh saja binatang ini”. Kepala dan bagian muka aku bersimbah darah, tapi aku masih sadar dan ingat”,kata Sunar menceritakan kisahnya.
Agar tidak dipukuli lagi sekaligus untuk mengelabui pelaku,korban yang kesakitan dan nanar itu mencoba ber pura-pura pingsan,agar dikira sudah tak bernyawa lagi. Bahkan salah satu pelaku mencoba merogo saku depannya,mana tau ada hape korban yang bisa diambil dan itu masih diingat korban.
“Ada 2 pelaku yang bertubuh kecil yang menghantam aku dengan kayu berulang kali,sementara temannya badannya agak besar memegang keretaku yang tadi sempat terjatuh ketika tanganku dipukul”,jelas Sunar diatas pembaringan.
Setelah mengira korbannya tewas,ketiga pelaku lalu langsung kabur putar balik ke arah kota Rampah, meninggalkan korban yang terkapar bersimbah darah. Setelah melihat pelaku kabur, korban yang bersimbah darah mencoba untuk berdiri dan berjalan menuju rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter lagi tapi melalui persawahan.
“Menjerit pun tak ada gunanya,aku berupaya berjalan dengan sempoyongan, kepala pusing penuh darah,jatuh dan kucoba merangkak untuk menjauhi lokasi. Berdiri,jalan 5 langkah terjatuh dan merangkak pokoknya aku bertekad harus sampai dirumah. Sekitar pukul 03.00 wib dinihari baru aku nyampe di rumah,begitu istriku melihat kondisiku langsung berteriak minta tolong dan akupun tak sadarkan diri lagi”,jelas Sunar.
Diperkirakan,setelah kejadian yang menimpanya jarak 500 meter ditempuh korban sambil merangkak sekitar 2 jam. Tetangga korban segera membawa ke Rumkit Sultan Sulaiman di Firdaus,sementara Kepala Dusun memberi tahu Kades dan Polisi terkait kejadian tersebut.
Karena kesulitan biaya perobatan, korban yang hanya Tukang Patri Dandang dan ekonominya juga susah,hanya 3 hari saja di opname dan hari Sabtu yang lalu sudah pulang. Dirinya kini hanya mampu berbaring saja,karena kalau untuk duduk kepala pusing dan bagian kemaluan yang masih bengkak juga terasa sakit, istri dan ketiga anaknya cuma mampu perihatin saja memikirkan biaya perobatan suaminya.
 Hari Kamis (6/2/2020) setelah kejadian,Istrinya secara resmi memberi tahu ke Polsek Firdaus dan untuk kelengkapan laporan,STNK dan BPKB Honda Supra X 125 atas nama Sunardi sudah dikantor Polsek Firdaus,imbuh Sunar.
 Korban mengalami luka dibagian tangan sebanyak 12 jahitan,bagian Dagu sebanyak 15 jahitan bagian luar dan 7 jahitan dibagian dalam,Bibir atas 12 jahitan,bagian Kening 6 jahitan dan bagian Kepala 6 jahitan dan pembengkakan di bagian kemaluannya akibat pukulan kayu broti, jelas korban sembari memperlihatkan luka-lukanya.
Kapolsek Firdaus,AKP Ridwan ketika dikonfirmasi melalui selular dan perpesanan WhatsApp,Selasa (11/2/2020Â mengatakan, ,”setelah kejadian kita bersama personil Polsek dan Kepala Desa langsung ke lapangan,dan kita juga sudah menemu kan barang bukti yakni kayu Broti yang ada Pakunya,sandal atauvsepatu dan Mancis yang ada lampunya. Tadi kita juga kelapangan bersama Babinsa,Camat dan Kades dimana kita minta untuk memasang lampu jalan serta menggiatkan Siskamling. Terkait kasus pembegalan itu,saat ini masih dalam penyelidi kan dan benar sudah 6 hari”,jelas Kapolsek.
Penulis: Andy Ebiet
Editor: idul HM