Warga Mojokerto Protes Harga Gas Bumi Mahal, Begini Respon BPH Migas

Ilustrasi Jaringan Gas Rumah Tangga (Foto: ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Belum lama ini, berita tentang sejumlah warga di Mojokerto yang memutuskan untuk tak lanjut berlangganan gas bumi, dengan alasan harga jualnya lebih mahal dari elpiji, ramai diperbincangkan. Sejumlah rumah tangga bahkan mengaku memilih berhenti berlangganan karena tak sanggup membayar tagihan bulanan.

Terkait berita tersebut, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa, pun angkat suara. Ifan, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa tingginya tagihan pemakaian gas warga tersebut karena adanya akumulasi untuk pemakaian sejak Februari hingga Desember 2018.

“Ditambahkan dengan tagihan bulan berjalan, dengan cara dicicil dengan rentang 6 bulan sampai 12 bulan terhitung sejak tagihan pertama di Januari 2019,” jelas Ifan, dalam keterangan tertulis, Senin (9/9/2019).

Skema cicilan yang diberikan PGN sebelumnya, lanjut dia, memang dilakukan untuk menghindari beban tagihan yang terlalu besar bagi masyarakat.

Ifan pun memastikan, BPH Migas selalu menetapkan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil dengan mempertimbangkan nilai keekonomian dan daya beli masyarakat. Kemudian, ada juga jeda waktu penetapan harga gas di Mojokerto karena mempertimbangkan proses pembangunan pipa di Pasuruan dan Probolinggo.

Ifan menjelaskan, harga jual gas bumi ditetapkan sebesar Rp 4.250/m3 untuk Rumah Tangga 1 dan Rp 6.000 untuk Rumah Tangga 2. Penetapan harga ini, kata dia, lebih kompetitif dibanding LPG 3 kg Rp 4.511/m3 dan LPG 12 kg yang bisa sampai Rp 9.398/m3.

“Selain itu, penggunaan jaringan gas mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan penggunaan LPG tabung yaitu lebih aman, kemudahan akses, efisien, ramah lingkungan dan kehandalan pasokan gas serta jaminan kualitas layanan,” papar Ifan.

Lebih jauh, terkait keluhan warga tersebut, BPH Migas juga meminta PGN selalu operator jargas untuk lakukan sosialisasi kepada pelanggan di Kota Mojokerto.

“Kami juga meminta PGN secara intensif memberikan pemahaman atas benefit jargas, terutama harga jual gas yang lebih ekonomis dibandingkan harga LPG pasar,” tuntas Ifan.

Penulis: Riana

Editor: Hendrik JS

Previous articleKemajuan! Pengisian Avtur di Bandara Ahmad Yani Kini Cuma 10 Menit
Next articleSubsidi Dipangkas, Pengamat: Tahun Depan Mestinya Tarif Listrik Tak Naik