Tekan Impor Gas, Pemerintah Dorong Warga Jakarta Tinggalkan Elpiji

Jakarta, PONTAS.ID – Pemerintah mengajak warga DKI Jakarta untuk beralih dari kompor liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji ke kompor induksi listrik. Ajakan ini disampaikan dalam acara Talkshow New Lifestyle with Kompor Induksi yang diselenggqrakqn Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya di Jakarta, Kamis, (4/8/2022).

“Khususnya yang tinggal di DKI Jakarta untuk beralih dari kompor liquefied petroleum gas (LPG) ke kompor induksi listrik,” kata Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ferry Triansyah dalam keterangan resminya, Jumat (5/8/2022).

Ferry mengungkapkan, harga LPG yang kian berdampak pada peningkatan besaran subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu.

“Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk mengurangi energi berbasis impor,” ungkap Ferry.

Menurut Ferry, Pemerintah bersama dengan PT PLN (Persero) telah melakukan pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi di Solo dan Bali pada masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat dengan daya golongan listrik 450 VA dan 900 VA.

“Pilot project kompor induksi sudah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat diberikan kompor induksi dan di setting listriknya untuk menyesuaikan kebutuhan kompor induksi tanpa mengubah daya yang sebelumnya sudah kontrak dengan PLN,” ujarnya.

Respon Warga
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan PLN menyampaikan, PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah.

“Pilot project di kota Denpasar dan Solo dan menunjukan hasil memuaskan, testimoni semua positif, semua mendukung. Testimoni menyebutkan konversi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren,” ungkap Doddy.

Terkait besaran daya listrik, khusus untuk keluarga penerima manfaat menurut Doddy masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan daya listriknya saat menggunakan kompor induksi.

“Saya selalu dapat pertanyaan bagaimana listriknya tidak cukup, pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumah tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur sekitar 2.800 watt yang hanya dapat digunakan untuk memasak dengan kompor induksi,” jelas Doddy.

Studi 13 Negara
Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M. Indra Al Irsyad menyebutkan bahwa negara luar telah terbiasa menggunakan kompor induksi listrik ini. Ia berharap penggunaan kompor induksi segera dapat diimplementasikan di Indonesia.

“Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman,”ujar Indra.

Sebagai informasi, kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM bersama PLN UID Jakarta Raya ini dilakukan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait transisi energi.

Talkshow dilakukan dengan mengundang ketua kelompok masyarakat (Camat, Lurah) dan juga perwakilan masyarakat (ibu rumah tangga) untuk mensosialisasikan berbagai manfaat dan keuntungan penggunaan kompor induksi sekaligus praktek memasak dengan memakai kompor induksi.

Penulis: Ahmad Rahmansyah
Editor: Rahmat Mauliady

Previous articleWabup bersama Kapolres Pasuruan Ikuti Vidcon Penutupan Program Jamban Keluarga
Next articleBamsoet Apreasiasi Dibukanya Penerbangan Wing Air Pondok Cabe – Purbalingga (PP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here