Jakarta, PONTAS.ID – Dua bank BUMN mengaku siap membangun kantor perwakilan baru di calon ibu kota baru di Kalimantan Timur. Mereka adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
“Kami pasti akan membangun perkantoran di sana. Yang penting, kami mendapatkan dulu rencana tata ruang, tata kota, kepastian lokasinya. Pasti di titik-titik itu, kami akan membangun minimal kantor perwakilan dari Bank Mandiri Pusat yang ada di Kalimantan,” ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Selain kantor perwakilan, Bank Mandiri juga akan membangun fasilitas pendukung lain, seperti tempat peristirahatan bagi petinggi perseroan yang berkunjung hingga perumahan bagi karyawan.
“Bentuknya seperti apa dan seberapa besarnya nanti kami lihat rancangan baru yang sudah memiliki kekuatan hukum,” tutur dia.
Menurut dia, pemindahan ibu kota membuka peluang bagi bank untuk menggenjot kredit properti dan infrastruktur di sekitar. Sebab, pembangunan ibu kota pasti akan disertai pembangunan berbagai gedung dan infrastruktur pendukung.
“Dari sisi pembiayaan, kami siap menjalankan fungsi sebagai kreditur bagi siapa yang ingin membangun di sana,” jelas Panji.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar menambahkan perseroan akan proaktif untuk menopang kebutuhan pembiayaan kontraktor proyek pembangunan ibu kota baru, baik dari BUMN Karya maupun swasta.
“Waktunya sudah dekat sekali. Pasti kami akan dapat permintaan dalam waktu dekat ini dari para kontraktor-kontraktor tersebut,” terang dia.
Sebagai informasi, tahun depan, pemerintah mulai melakukan persiapan pemindahan ibu kota baru mulai dari masterplan hingga dasar hukum. Pemerintah menargetkan pusat pemerintahan baru akan pindah ke Kalimantan Timur pada 2024.
Direktur Utama BTN Maryono juga menuturkan hal senada. Menurut dia, perseroan akan berpartisipasi. Potensi perumahan akan meningkat, sehingga kami mempersiapkan produk dan layanannya. Kemudian, office kami siapkan. “Minimal kantor wilayah dan beberapa cabang di daerah ibu kota tersebut,” tandasnya.
Direktur Jaringan BRI Osbal Saragih memastikan perseroan akan melakukan penyesuaian terhadap rencana pemindahan ibu kota. Dalam waktu dekat, BRI akan melakukan kajian dan evaluasi dalam menyusun strategi jaringan kerja, termasuk menginventaris aset dan Jaringan kerja yang sudah ada di Kabupaten Panajam dan Kab Kutai Kalimantan Timur.
Perihal ketersediaan anggaran untuk membangun jaringan kantor, ia mengklaim tidak menjadi masalah bagi BRI karena BRI sangat berpengalaman membuka kantor termasuk pengadaan kantor dan hampir setiap tahun ada anggaran untuk pembangunan kantor.
“Jadi, BRI prinsipnya sangat siap menyesuaikan strategi bisnisnya sejalan dengan rencana pemindahan ibu kota, namun tetap disesuaikan dengan rencana pemerintah, khususnya berapa lama pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang pemindahan ibu kota ini akan selesai,” tandasnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Riana