Kemenko Maritim Rayakan Idul Adha Tanpa Sampah Plastik

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih yang mana salah satu tujuannya adalah mengurangi sampah plastik. Peluncuran Gerakan Indonesia Bersih berlangsung di Jakarta, 28 April 2019. Dalam peluncuran ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menegaskan bahwa Gerakan Indonesia Bersih adalah gerakan kita bersama. “Gerakan Indonesia Bersih adalah gerakan kita bersama. Sampah adalah musuh kita bersama. Menjaga Indonesia bersih adalah tanggung jawab kita semua”.

Konsisten mewujudkan Indonesia bersih, dalam perayaan Idul Adha 1440H yang jatuh pada hari Minggu, 11 Agustus 2019, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang berkesempatan merayakan Idul Adha di Banyuwangi, Jawa Timur memastikan, wadah kemasan daging qurban tidak menggunakan plastik. Wadah yang dipilih adalah besek bambu dialasi daun jati.

Besek bambu dialasi daun jati ini bukanlah kemasan sekali pakai. Besek bambu ini cukup kuat untuk dimanfaatkan ulang sebagai kemasan bumbu dapur misalnya. Untuk pengikatnya, Deputi Agung memanfaatkan tali upih yang dibuat dari pelepah pohon palem.

“Pelepah palem diserut tipis menghasilkan tali yang lentur, kuat dan alamiah. Bebas plastik. Beseknya buatan pengrajin lokal di Desa Wangkal, Banyuwangi. Alhamdulillah, berkat dorongan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik, pesanan besek membludak, rezeki pengrajin lokal.”

Ny. Yani Kuswandono menambahkan bahwa khusus tahun ini dilakukan semacam edukasi untuk warga penerima daging qurban yang masih membawa plastik. “Kami _bilangin_ tidak perlu pakai plastik. Kalau dapat banyak, besek diikat dengan tali. Tali upih ini kuat, bisa dibentuk sedemikian rupa, sehingga gampang dibawa. Bawa banyak pun tidak repot menentengnya.”

Deputi Agung menegaskan, sebagai gerakan bersama yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai pelaksana teknis hariannya, merupakan bentuk ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar setiap individu bisa bergerak bersama untuk lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian, khususnya sampah plastik lebih baik lagi.

“Intinya kita berusaha untuk tidak menggunakan bahan plastik”, tegas Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono. Deputi Agung mengatakan pihaknya telah konsisten dalam beberapa tahun terakhir ini memanfaatkan besek bambu sebagai wadah daging qurban. “Ini gerakan kita bersama dan kita harus memulainya dari diri sendiri”, Pungkas Deputi Agung.

Penulis: Hartono

Editor: Idul HM

Previous articlePengawasan Bangunan Tak Maksimal, PAD DKI Berpotensi Anjlok
Next articleReforma Agraria Pendorong Transformasi Ekonomi Bangsa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here