Malang, PONTAS.ID – Pemasangan hydrant box pasar Tumpang Kab Malang meski telah diperbaiki oleh pihak terkait ternyata tidak seperti harapkan pedagang.
Salah satu contonya, pipa saluran sirkulasi yang seharusnya terpasang pipa besi diganti terpasang pipa berbahan plastik PVC.
Sedangkan untuk pipa saluran dari sumur bor ke mesin pompa air sampai sekarang belum juga terpasang yang akibatnya fasilitas hydrant box tidak bisa difungsikan.
Padahal, pembangunan pasar Tumpang blok A Kecamatan Tumpang tahap VII tersebut baru selesai dikerjakan tahun 2018 lalu.
Proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah itu juga hingga saat ini juga masih menyisakan pekerjaan yang terlihat belum tuntas, seperti lantai atas yang belum bisa ditempati pedagang untuk berjualan, lantaran, belum ada serah terima dari Dinas terkait kepada pihak pengelola pasar.
Ironisnya, kondisi pasar yang baru selesai dikerjakan dan belum ditempati itu, telah rusak di berbagai sudut.
Sepert bagian plafon beberapa kamar mandi/WC di lantai atas terlihat ada yang bocor dan pecah. Begitu halnya dengan penerangan, ratusan lampu yang seharusnya sudah terpasang, namun belum juga terlihat dipasang.
Padahal, untuk lampu tersebut sudah dilakukan serah terima antara pihak pelaksana proyek dengan Paguyuban Pengelolah Pasar Tumpang (P3T) pada bulan Maret lalu.
“Iya, soal lampu ini saya sudah menandatangani nota serah terima barang bulan Maret lalu, tapi sampai hari ini belum juga ada barangnya,” keluh Wakil Sekretaris P3T Widi Laksono, Sabtu (22/6/2019).
Widi juga menambahkan jumlah lampu penerangan yang belum terpasang berkisar 150 buah. Demikian halnya dengan keran air.
Bukan itu saja, kenyamanan pedagang dan pengunjung di pasar lantai bawah blok A juga terganggu, karena selalu tercium bau tak sedap dari septic tank, sebab ujung pipa penguapan pipa tersebut, berhenti di dalam pasar dengan kondisi terbuka.
Sutris salah seorang pedagang mengaku sangat terganggu dengan adanya bau yang keluar dari septic tank itu.
Hal senada, juga dilontatkan Abdul Majid yang mengeluhkan pengecoran dak antara lantai bawah dan atas terlihat belum sempurna, karena air masih kerap menetes ke bawah dan menimbulkan genangan air.i
Untuk itu, Wakil Sekretaris P3T Widi Laksono, berharap, agar Dinas terkait dan Pelaksana Proyek secepatnya menuntaskan permasalahan ini, agar pedagang maupun pembeli bisa nyaman. Sehingga proses jual beli berjalan lancar,” tutup Widi.
Penulis: Bagus Yudistira
Editor: Pahala Simanjuntak