Air PDAM Tirtanadi Kotor, LAPK: Direksi Tak Punya Visi Pro-Pelayanan

Menara air PDAM Tirtanadi, Medan, Sumatera Utara

Jakarta, PONTAS.ID – Kecurigaan sebagian kalangan Direksi PDAM Tirtanadi baru dilantik tidak akan membawa pelayanan semakin baik, ternyata benar adanya, karena masih hitungan hari pasca dilantik yang terjadi justru kualitas air kotor dan berlumpur seperti yang terjadi di Medan Amplas dan Medan Denai.

Hal ini disampaikan, Sekretaris Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Padian Adi Siregar, menanggapi keluhan warga kota Medan lantaran buruknya kualitas air yang dialirkan PDAM Tirtanadi.

“Direksi PDAM Tirtanadi yang baru tidak memiliki visi pro-pelayanan nampaknya terkonfirmasi terlihat dari fase awal kepemimpinannya. Tentu kualitas air yang kotor cukup disesalkan terjadi pada momen Ramadhan sekarang ini, bukan tidak mungkin kondisi manajemen pelayanan PDAM Tirtanadi semakin buruk 4 tahun ke depan,” kata Padian melalui aplikasi percakapan WhatsApp kepada PONTAS.id, Kamis (16/5/2019) malam.

Mental Pegawai
Masalah lain juga sama peliknya yang tidak kunjung mengalami perbaikan di antaranya losses (kehilangan pasokan air) yang tinggi hampir 30 persen per tahun Hal ini memerlukan pembenahan mental atau tanggungjawab pegawai dan respon cepat penanganan masalah.

Lambatnya penanganan yang dilakukan ketika ada pengaduan terkait sambungan pipa bocor menjadi hal penting untuk disikapi. Selain itu lanjut Padian, buruknya kesadaran pegawai untuk bertanggungjawab terhadap perusahan dan pelanggan merupakan “pekerjaan rumah” direksi PDAM Tirtanadi untuk melakukan pembinaan SDM.

Dijelaskan Padian, kualitas air yang buruk turut berkontribusi kurangnya pasokan air PDAM Tirtanadi lantaran hampir 15 persen perbulan air yang mengalir ke rumah pelanggan terbuang sia-sia akibat pelanggan 2-4 hari sekali harus melakukan pembersihan bak air

“Memungkinkan 10-20 liter akan terbuang sia-sia setiap melakukan pembersihan. Jadi, ketika kualitas air baik PDAM Tirtanadi dapat melakukan penghematan pasokan air dan mengalihkan ke pelanggan lain atau menambah sambungan pelanggan baru,” terangnya.

Lempar Bola

Menurut Padian, permasalahan lainnya adalah terkait manajemen penanganan keluhan yang buruk menjadi persoalan klasik PDAM Tirtanadi. Di antaranta sikap pasif dan lempar bola yang dilakukan “front liner”, seringkali membuat pelanggan frustasi tidak tahu harus mengadukan masalahnya.

Bahkan, janji manis yang diucapkan ketika ada pelanggan mengadu, seperti tagihan tidak sesuai, akan segera diselesaikan tetapi seiring waktu tidak pernah tertuntaskan. Seringkali, pegawai PDAM Tirtanadi malah menyalahkan pelanggan terkait permasalahan yang ada.

“Media pengaduan pelanggan telah berulangkali berganti nomor, tempat bahkan SDM-nya sudah berganti, tetapi penanganan masalahnya masih seperti periode direksi sebelumnya,” bebernya.

Padian pun mengingatkan agar PDAM Tirtanadi sudah berkaca diri. Sebab, tak jarang karena mengejar sambungan pelanggan baru, justru menelantakan pelanggan lama. PDAM Tirtanadi kata dia, tidak seharusnya demi kepentingan profit semata, tetapi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tidak kunjung mendapat kepuasan dari pelanggan.

Tidak Kompeten

Padian juga menyoroti IPAL yang baru yang menurutnya tidak mampu mengatasi permasalahan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air.

“Patut diduga yang terjadi tidak menempatkan orang berkompetensi di bidangnya. Itikad baik pada direksi dan pejabat yang ditunjuk untuk memajukan PDAM Tirtanadi sepertinya masih dipertanyakan karena tren pelayanan PDAM Tirtanadi justru menurun,” katanya.

Sebelumnya, warga kota Medan kembali mempertanyakan profesionalisme PDAM Tirtanadi dalam mengolah air bersih kebutuhan warga. Pasalnya, belakangan ini terlebih di bulan Ramadhan, air yang disalurkan ke pelanggan berwarna keruh dan sering tidak mengalir.

“Jorok kali air di rumah kami.  Warnanya coklat kehitam hitaman.  Maunya jangan gitulah Tirtanadi ini di bulan Ramadhan.  Kita banyak keperluan,  dari cuci pakaian,  piring,  masak,  hingga mau udhuk salat, ” kata Rosrasna Nasution warga Tanjung Mulia di rumahnya, pagi tadi.

Sementara itu, Zaman K Mendrofa Asisten II Bagian Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi mengatakan kepada wartawan, kalau permasalahan air mati bisa hubungi kantor PDAM terdekat, “Atau Call Center 1500-922,” katanya singkat.

Penulis: Ayub Badrin/Pahala Simanjuntak
Editor: Hendrik JS
Previous articleVirus Cacar Monyet asal Singapura Ancam Warga Asahan
Next articlePariwisata Bunaken Terkendala Listrik yang Belum 24 Jam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here