Jakarta, PONTAS.ID – Djarot Saiful Hidayat kembali menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera mencari sosok pengganti posisi Wakil Gubernur. Sandiaga Uno mundur lantaran maju menjadi calon presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Kamis (9/8/2018) lalu.
“Pak Anies harus cepat. Karena masa jabatannya masih sangat panjang,” kata Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan di Media Centre TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, JL. Cemara No. 19, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Pernyataan mantan Gubernur DKI ini menanggapi respon Anies sebelumnya, yang menyuruhnya berkaca terlebih dulu sebelum berkomentar terkait posisi kosong wakil gubernur DKI.
Djarot menambahkan terdapat perbedaan antara dirinya dengan Anies ketika menduduki jabatan gubernur. Djarot menjadi gubernur menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipidana terkait kasus penodaan agama.
Djarot mencontohkan, proses penunjukkan dirinya menjadi wagub pendamping Ahok sangat cepat, karena aturan pengangkatan wagub saat itu masih merupakan wewenang penuh gubernur.
Sementara pada saat dirinya menjadi gubernur menggantikan Ahok, Djarot mengatakan dia tidak diperkenankan untuk menunjuk wakil gubernur sebab sudah memasuki batas akhir masa jabatan. Berbeda halnya dengan posisi Anies saat ini yang memiliki sisa masa jabatan yang masih panjang.
“Saya memang kurang lebih enam bulan tanpa wakil gubernur, karena memang UU tidak memperbolehkan dalam enam bulan itu mengangkat wakil gubernur. Saya hanya menyelesaikan sisa tugas gubernur sebelumya, Pak Ahok ya,” kata Djarot.
Sebagaimana diketahui, Anies saat ini baru menyelesaikan satu tahun masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta usai terpilih dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
“Jadi saat saya menjadi wakil gubernur diangkat Pak Ahok, itu kewenangan penuh Pak Gubernur, sehingga Pak Ahok boleh memilih dan tanpa ada persetujuan dari DPRD,” kata dia.
Selain itu, Djarot menceritakan bahwa tugas menjadi gubernur sangat banyak dan berat tanpa dibantu oleh seorang wakil gubernur. Karena itu dia menyarankan Anies untuk segera mencari pengganti Sandi.
Ia mengatakan saat menjadi gubernur tanpa wagub, waktu tidurnya kerap kali tak menentu. Sebab pekerjaannya selalu datang tak kenal waktu dan harus diselesaikan secepatnya.
“Waktu saya sendiri itu kerja untuk mendisposisi surat-surat masuk sampai jam setengah 2 pagi. Kalau sudah capek betul subuh jam 5 saya bangun lagi kerjain lagi karena prinsipnya saya sampaikan ke birokrasi surat masuk sekarang harus kita selesaikan, sebab kalau kita tunda, numpuk bermeter-meter,” ucap dia.
Sebelumnya, Anies tampak tak senang dengan komentar Djarot yang menyarankan agar tak kelamaan memimpin Ibu Kota sendirian. Anies saat itu justru meminta Djarot mengaca sebelum komentar.
“Pak Djarot berapa lama enggak ada wagub? Berkaca dulu sebelum komentar,” kata Anies di Jakarta, pekan lalu.
Penulis: Stevanny Andriani
Editor: Pahala Simanjuntak