Pasca Ijtima Ulama 2, Dukungan untuk Jokowi dan Prabowo Sama-Sama Naik

Jakarta, PONTAS.ID – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA merilis hasil survei terbarunya, terkait perubahan dukungan warga masyarakat terhadap pasangan calon presiden – calon wakil presiden (capres-cawapres) peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, pasca digelarnya Ijtima Ulama 2 pada Minggu (16/9/2018) lalu.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan bahwa dalam hasil survei terbaru pihaknya, dua pasangan capres-cawapres, yakni Joko Widodo – Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi), sama-sama mengalami kenaikan jumlah dukungan pasca Ijtima Ulama 2 diselenggarakan.

“Tapi segmennya berbeda. Dukungan untuk Prabowo-Sandi naik di segmen PA (Persatuan Alumni) 212. Di Agustus 2018 dukungan segmen ini untuk Prabowo-Sandi di angka 61,1 persen, September 2018 menjadi 75 persen,” kata Ardian saat menggelar konferensi pers di Kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).

Hal sebaliknya terjadi pada Jokowi-Ma’ruf, pada bulan Agustus 2018 dukungan dari segmen PA 212 di angka 27, 8 persen, tapi pada September 2018 turun menjadi 16,7 persen. Kata Ardian, base populasi PA 212 sebesar 3,7 persen dari total jumlah responden yang disurvei LSI.

Namun, lanjut Ardian, dukungan dari segmen NU (Nahdlatul Ulama) terhadap pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi justru menurun. Dimana di Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 27 persen, lalu pada Bulan September 2018 turun menjadi 26,1 persen.

“Hal sebaliknya terjadi pada Jokowi-Ma’ruf, pada bulan Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 54,7 persen, di bulan September 2018 menjadi 55,5 persen setelah Ijtima Ulama 2. Perlu menjadi catatan, base NU ini merupakan base populasi besar sebanyak 43,9 persen,” ujarnya.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan di tanggal 14-22 September 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 persen.

Survei dilaksanakan di 34 propinsi di Indonesia. LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini pun dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.

Editor: Risman Septian

Previous articleReforma Agraria Kurangi Ketimpangan Penguasaan dan Pemilikan Tanah
Next articleKementan Akui Produksi Jagung Nasional Surplus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here