Jadikan Pemilu 2019 Pesta Demokrasi, Bukan Ajang Caci Maki

Wakil Ketua MPR Mahyudin (ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, Gelaran pesta demokrasi tahun 2019 tidak boleh mengganggu rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Negara Kemerdekaan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati harus dijaga dalam gelaran itu.

“Pada akhirnya siapapun presiden kita, ya kita harapkan presiden yang membawa Indonesia kepada kemakmuran,” ungkap Mahyudin, Selasa (28/8/2018).

Ia juga menyayangkan adanya ketegangan di media sosial antar pendukung pilpres. Sebab ketegangan ini, bisa memicu perpecahan di masyarakat.

“Akhir-akhir ini memang gencar di media sosial yang namanya hoax dan fitnah, saya kira kita semuanya taat asas ya karena semuanya ada mekanisme dan aturannya,” lanjutnya.

Mahyudin mengakui bahwa masyarakat Indonesia saat sudah semakin dewasa berpolitik, akan tetapi tidak menutup kemungkinan potensi-potensi masyarakat diadu domba masih ada.

“Kalau diadu domba itu tentu ada pihak yang mengail di air keruh, biasanya gitukan. Kalau kita belajar sejarah Indonesia dijajah Belanda sekian lama itukan karena politik adu domba,” paparnya.

Selain itu, kata Mahyudin, tidak menutup kemungkinan juga adanya keterkaitan pihak asing yang ingin masuk untuk berkuasa, baik dari sektor ekonomi sehingga Indonesia dinilainya Indonesia tidak pernah maju.

“Ini yang perlu diwaspadai, jadi menurut saya pesta demokrasi 2019 anggaplah benar-benar pesta, bukan ajang yang mencaci maki, nyinyir, ini kita jadikan saja pesta pada siapapun pemenangnya kita tepuk tangan bersama,” tandasnya.

Previous articleInvestasi Industri Sentuh Rp122 Triliun Semester I-2018
Next articleKemarau Jadi Berkah Bagi Petani Garam di Jateng

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here