Jatim Siap Kirim Bantuan untuk Rehabilitasi Gempa di Lombok

Soekarwo Gubernur Jawa Timur, (Foto:Ist)

Surabaya, PONTAS.ID – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menegaskan, Pemprov Jatim akan melakukan dukungan dalam masa rehabilitas pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pihaknya siap mengirimkan bantuan seperti bahan bangunan dan material seperti batu bata, pasir, semen dan lain-lain untuk mempercepat proses rehabilitasi.

“Untuk tenaga seperti tukang apabila diperlukan, Jatim siap mengirimkan. Begitu juga tenaga medis, dimana akan standby untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan,” jelas Pakde Karwo, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/8/2018).

Pria akrab disapa PakDe Karwo saling bertukar pengalaman dan rehabilitasi pasca gempa. Pakde Karwo langsung melakukan konsolidasi dan berkomunikasi dengan Gubernur NTB, TGB M. Zainul Majdi. Dukungan moril yang dilakukan oleh Pakde Karwo yaitu dengan berbagi pengalaman tindakan yang harus dilakukan pasca terjadi bencana.

Sebelumnya, Jatim juga beberapa kali dilanda bencana mulai banjir bandang di Pacitan, erupsi Gunung Kelud di Kediri, dan terakhir bencana gempa bumi di Sumenep.

Menurutnya, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan pemerintah yaitu, evakuasi masyarakat, memulihkan semua infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan, pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana, dan penanganan darurat kerusakan akibat bencana.

“Sebagai contoh saat terjadi bencana erupsi Gunung Kelud di Kediri, ada sekitar 14 ribuan rumah mengalami kerusakan. Semua perbaikan diselesaikan selama satu bulan kerja sama dengan masyarakat, Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim,” ungkap Pakde Karwo.

Selain itu, setiap rumah yang rusak diteliti oleh mahasiswa teknik sipil untuk dilakukan pengkategorian termasuk rusak berat, sedang ataupun ringan. Untuk penanganannya rumah rusak berat diperbaiki oleh 10 orang tukang, rumah rusak sedang diperbaiki oleh 7 orang dan rumah rusak ringan diperbaiki oleh 5 orang.

“Erupsi Gunung Kelud tersebut menjadi bencana provinsi bukan nasional. Dimana seluruh daerah terdampak letusan, akan mendapatkan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim,” tambahnya.

Pakde Karwo mengatakan pemprov bersama instansi/lembaga terkait lainnya ikut serta menangani bencana, baik sebelum bencana, saat berlangsung, maupun usai bencana, serta upaya dalam membina Tagana. Secara teknis, penanganan bencana dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi bersama lembaga terkait seperti TNI, Polri, swasta, dan masyarakat.

Berkat tindakan cepat terhadap bencana, beberapa waktu lalu Pakde Karwo menerima penghargaan dari Menteri Sosial RI sebagai Pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) Berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur Jatim karena secara konsistensi dan kerja cepat Pemerintah Pemprov Jatim dalam menanggulangi setiap bencana serta upaya membina Tagana.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Wapres RI, Jusuf Kalla, (JK) juga turut prihatin atas terjadinya gempa yang terus mengguncang Lombok. Ia meminta agar segera membangun semua infratruktur yang rusak akibat gempa yang terjadi di Lombok.

Secara khusus JK meminta agar Gubernur Jatim untuk membantu Pemprov NTB dalam hal pemulihan pasca terjadinya bencana. Salah satu bantuan yang diharapkan adalah menyediakan segala kebutuhan masyarakat Lombok, khususnya bahan bangunan dan semua kebutuhan peralatan untuk memulihkan infrastruktur.

“Dananya nanti dibiayai oleh pusat, tapi semua kebutuhan bangunan dan logistik semua didatangkan dari Jatim. Alasannya adalah barang yang didatangkan dari Jatim lebih murah, dibandingkan mendatangkan langsung dari Jakarta,” ujar JK.

JK juga memerintahkan Gubernur Jatim agar segera berkoordinasi dengan Gubernur NTB terkait hal tersebut. Diharapkan, mulai hari ini sudah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur bagi masyarakat.

Untuk besarnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi masyarakat terdampak yaitu rumah rusak berat diberikan bantuan Rp 50 juta, rumah rusak sedang diberikan bantuan Rp 25 juta, dan rumah rusak ringan dibantu Rp 10 juta. Semua bantuan, akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu dimana bekerja sama dengan mahasiswa Fakultas Teknik dari Perguruan Tinggi di NTB dan juga UGM Yogkarta.

Previous articleTingkatkan SDM DKI, Anies Terbitkan Pergub Pembudayaan Membaca
Next articleLombok Berduka, PSI Ingatkan Demokrat: Stop Fitnah Jokowi!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here