Hore! Gunung Rinjani Boleh Didaki Lagi Pasca Gempa Lombok

Jakarta, PONTAS.ID – Anda pecinta alam dan penikmat gunung? Kabar ini tentu berita yang menggembirakan. Semenjak ditutup pada Juli 2018, atau tepatnya setelah momen Gempa Lombok tahun lalu, kini pendakian Gunung Rinjani resmi dibuka kembali.

Berdasarkan surat edaran resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang dikeluarkan 12 Juni 2019, berbagai pihak sepakat akan membuka kembali ke-4 jalur pendakian menuju gunung yang memiliki ketinggian 3726 mdpl ini pada hari ini, Jumat (14/6/2019).

“Pendakian ke Gunung Rinjani kami buka kembali mulai hari ini, Jumat 14 Juni 2019,” kata Kepala Balai TNGR, Sudiyono, Jumat (14/6/2019).

Dia pun menjelaskan, keputusan dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut telah melalui berbagai pertimbangan, terutama keamanan dan kenyamanan.

“Kami sudah melakukan survei lebih dari lima kali untuk memastikan keamanan sebelum jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka,” ujar Sudiyono.

Selain faktor keamanan dan kenyamanan, pertimbangan lain dibukanya pendakian ke Gunung Rinjani adalah faktor ekonomi masyarakat di sekitar gunung tersebut. Mereka menggantungkan hidup sebagai penyedia jasa bagi pengunjung di jalur pendakian.

“Sejak gempa terjadi tahun lalu, masyarakat tidak bisa bekerja dan tidak mendapat penghasilan karena jalur pendakian ditutup,” tutur dia.

Padahal, tambah Sudiyono, masyarakat di sekitar Gunung Rinjani juga korban gempa yang kehilangan tempat tinggal dan menghadapi masalah lainnya.

Ada Syaratnya

Lebih lanjut dia menerangkan, sebagai tahap awal, pendaki belum bisa menuju puncak dan Segara Anak. Dikarenakan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan, pendakian dibatasi hanya sampai di pos pendakian Pelawangan.

“Pendaki tidak boleh sampai puncak Rinjani dan Danau Segara Anak,” tegasnya.

Jumlah pendaki Gunung Rinjani juga dibatasi. Untuk jalur pendakian dari pintu Sembalun di Lombok Timur dan Senaru di Lombok Utara, Balai TNGR memberikan kuota sebanyak masing-masing 150 pendaki setiap hari.

Sementara untuk jalur pendakian yang melalui pintu Aik Berik di Lombok Tengah dan Timbanuh di Lombok Utara, pengelola memberikan kuota masing-masing 100 pendaki setiap hari. Kuota pendaki tersebut sudah termasuk porter dan pemandu.

Saat ini pendaftaran para pendaki juga melalui sistem booking online yang dapat dilakukan melalui website resmi di www.erinjani.id serta aplikasi Smartphone Android “eRinjani”. Karena itu Sudiyono memastikan, bahwa setiap pendaki yang naik dan turun akan didata.

“Jadi, tidak tak ada pendaki ilegal. Semua tercatat dan mengunakan tiket,” tukas dia.

Gunung Rinjani merupakan gunung yang sangat populer bagi para pendaki lokal maupun internasional. Pemandangan gunung serta danau segara anak yang menakjubkan mengakibatkan gelombang para pendaki terkadang tidak terkendali jumlahnya.

Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sebagai dampak akibat gempa yang melanda Pulau Lombok, NTB pada tahun lalu. Gempa yang menghebohkan publik tahun lalu ini juga berdampak mengakibatkan longsor di beberapa jalur pendakian Rinjani.

Penulis: Risman Septian
Editor: Idul HM

Previous articleTCWMF 2019 di Danau Toba Jadi Model Event-Based Tourism Development
Next articleWali Kota Kukuhkan Pengurus Koni Tebingtinggi 2019-2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here