
Jakarta, PONTAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada gerakan Aktivis ’98, yang pada tahun itu memperjuangkan hadirnya kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat serta hadirnya kebebasan pers di Indonesia.
Namun, Jokowi juga mengingatkan, bahwa kebebasan itu bukan kebebasan yang semau-maunya, karena terikat oleh aturan-aturan dan konstitusi. Hal ini disampaikan Presiden saat menutup Rembuk Nasional Aktivis ’98, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2018).
“Kebebasan itu bukan memberikan ruang untuk sebebas-bebasnya berbicara untuk mengadu domba masyarakat. Kebebasan itu juga bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya untuk saling mencela, untuk saling mencemooh di antara kita, sesama saudara sebangsa dan setanah air. Karena aset besar bangsa Indonesia adalah persatuan,” tegas Jokowi.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak segenap elemen bangsa untuk bersama-sama merapatkan barisan, menggalang kekuatan untuk melawan intoleransi, melawan radikalisme, melawan terorisme.
“Inilah pekerjaan besar kita untuk membangun kembali aset besar kita yaitu persatuan dan persaudaraan diantara kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air,” ujar Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.
Editor: Hendrik JS