Pasca Bom Surabaya, Indonesia Berharap Tidak Ada Travel Warning

Turis Asing

Jakarta, PONTAS.ID – Indonesia, khususnya disejumlah kota-kota besar, saat ini sedang dilanda duka dan kesedihan mendalam akibat adanya teror bom. Pada kondisi seperti ini, tak bisa dipungkiri bakal menjadi perhatian negara-negara lain, terutama bagi warga negara asing (WNA) yang kerap melancong ke Indonesia.

Pasalnya, bagi sebagian negara-negara tersebut khawatir akan keselamatan WNA mereka. Tak ayal, travel warning pun bakal diedarkan negara-negara tersebut kepada WNA. Hal ini yang menjadi perhatian Asosiasi Agen Tour Travel Indonesia (ASITA) dan berharap tidak ada travel warning ke Indonesia.

“Saya mengimbau kepada negara-negara sahabat, dan kepada sahabat-sahabat saya biro asosiasi perjalan pariwisata di dunia, agar meminta kepada pemerintahnya untuk tidak mengeluarkan travel warning ke Indonesia,” kata Ketua ASITA Asnawi dalam rilis yang diterima PONTAS.id, Jakarta, Rabu, (16/5/18).

Ia beranggapan bahwa travel warning bakal berdampak buruk bagi Indonesia terutama di sektor pariwisata. Jumlah wisatawan bakal menurun dan tidak itu berdampak terhadap keseluruhan objek wisata di Indonesia.

“Meski hanya di Surabaya atau Jakarta, anggapan mereka itu se Indonesia,” ungkap Asnawi.

Ia menuturkan, negara yang paling sering mengeluarkan travel warning perihal keamanan teror adalah Amerika, beberapa negara Eropa dan Australia.

“Harus ada upaya dari sejumlah pihak, terlebih Kementerian Luar Negeri juga harus berusaha keras menjelaskan tentang kondisi-kondisi ini kepada dubes-dubesnya,” paparnya.

Seperti diketahui bersama, teror bom mengancam Kota Surabaya terutama di Gereja Katolik Santa Maria dan Ngagel Madya. Tak hanya itu, ledakan dilaporkan juga terjadi di gereja yang berada di Jalan Diponegoro, Surabaya. Selain Surabaya, ledakan juga terjadi di Sidoarjo.

Previous articleAksi Terorisme Diminta Tak Dipolitisasi untuk Serang Pemerintah
Next articleMedia Diimbau Sajikan Tontonan Menyejukkan Selama Ramadan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here