
SERGAI, PONTAS.ID – Pasca terjadinya dua pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang dibacok oleh konvoi pelajar tak dikenal, didepan kios (Warung) di jalan Pantai Cermin Kelurahan Batang Tetap, Kecamatan Perbaungan, pada hari Jumat (25/11/2022) yang lalu saat ini sudah mulai terang.
Saat itu, DFS (15) warga Desa Jambur Pulau (Jampul) – Perbaungan sedang mengisi BBM sepeda motornya,sedang kan MA (17) warga Sukaramai (Celawan) – Pantai Cermin lagi duduk di depan kios sembari memainkan hapenya. Dari arah simpang Perbaungan, tiba-tiba muncul sekelompok pelajar naik sepeda motor memakai helm dan masker.
Tanpa banyak bicara, beberapa pelajar tak dikenal itu mengejar DFS dan ada yang mengejar MA, sembari membawa senjata tajam (Sajam). Tak ayal lagi, DFS dibacok bagian kaki (betis), sedangkan MA karena berusaha menangkis Sajam yang mengarah kebagian kepalanya, tangan kanan dan kirinya luka-luka akibat bacokan.
Setelah melakukan aksinya, kelompok ini kemudian kabur kembali ke arah semula dan diprediksi ke arah Lubuk Pakam (Deli Serdang), sedangkan DFS dan MA yang tidak saling mengenal karena berlainan sekolah ini, dilarikan warga ke rumah sakit Sawit Indah yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Mendengar ada kejadian ini, spontan Personel Polsek Perbaungan bergerak cepat, apalagi sesuai arahan Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud, agar secepatnya menuntaskan masalah ini.
Usai memberikan arahan di sekolah Yayasan Musda Perbaungan, saat diwawancarai Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud mengatakan pelaku pembacokan, sudah teridentifikasi atau sudah diantongi siapa saja orangnya. Personel Polres Sergai bekerja sama dengan Polsek Lubuk Pakam, sudah memeriksa kesekolah yang diduga ikut dalam aksi itu.
“Tetapi karena statusnya pelajar ,maka tetap kita berlakukan sesuai aturan. Selain ditemani Gurunya, didampingi oleh Orang tua dari yang bersangkutan. Jadi ini masih penyelidikan, dan kita minta keterangan sebagai saksi tapi tidak tertutup kemungkinan menjadi tersangka. Karena jelas ada unsur pidananya, hukum tidak membedakan status dari terduga”, kata Kapolres Sergai dihalaman sekolah Yayasan Musda Perbaungan, Selasa (29/11/2022).
Hasil penelusuran media ini, Kamis (1/12/2022) terkuak kalau persoalan Genk pelajar ini sudah lama adanya. Bahkan, Kanit Reskrim Polsek Perbaungan IPDA Zulfan Ahmadi sudah mendeteksi pelajar dari sekolah mana yang bergabung.
“Untuk wilayah Perbaungan nama Genknya GOPLA, mungkin nama lain ketika bermain Domino tanpa Bos (Komandan). Anggotanya terdiri dari pelajar sekolah Negeri dan tiga sekolah swasta di Perbaungan. Sedangkan yang dari Lubuk Pakam (Deli Serdang), nama Genknya LAPENDOS (Laki Penuh Dosa) beranggotakan pelajar dari sekolah Negeri dan Swasta, disinyalir dikendalikan oleh alumni sekolah tersebut untuk menggerakkan juniornya,” Kata Zulfan.
Selaras apa yang ditegaskan oleh Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud, dihadapan lebih seratus pelajar dan Guru di sekolah Yayasan Satria Darma Perbaungan, Kamis ( 1/12/2022). Selain itu pihaknya juga menjawab pertanyaan seorang guru, bagaimana tindakan pelajar yang tidak patuh aturan dan apakah bisa dihukum kalau ada tindak pidananya?
Dengan tegas AKBP Ali Machfud yang bergelar Doktor Ilmu Kepolisian ini menjawab kalau pelajar itu tidak mematuhi aturan, artinya dia tidak mau merubah sifat dan karakternya lagi untuk lebih baik.
“Apalagi bagi yang tersangkut tindak pidana, seperti pencabulan, narkoba dan pengeroyokan (pembacokan) jelas ada pidananya. Tetapi bagi pelajar, tentu cara penanganannya berbeda karena berlaku UU Ramah Anak, tetapi bukan tidak dapat dihukum. Di sinilah perlunya tanggung jawab dominan dari Orangtua, apalagi yang mereka perbuat itu diluar jam belajar (sekolah),kalau disekolah itu tanggung jawab pendidik (guru) pastinya. Kita minta, mencegah hal ini jangan terulang kembali,peran orangtua dalam mengawasi anaknya dan peran Guru yang tidak sebatas memberi pela jaran saja,harus terkordinasi dan saling berkaitan”, papar Kapolres.
Kapolres Sergai juga meminta aparat Satpol PP, Pemerintah Daerah, TNI/Polri dan Dinas Pendidikan terkait untuk jangan bosan melakukan pembinaan,dengan cara melakukan operasi Kasih Sayang. Terutama diwaktu berlakunya jam belajar/mengajar,dan di tempat – tempat pelajar nongkrong.
AKBP Ali Machfud yang kerap melaku kan sosialisasi kesekolah ini, tak bosan-bosannya menghimbau jauhi narkoba, pergaulan bebas dan Genk motor.
“Kalau sudah tersangkut kasus pidana maka bukan diri adik pelajar yang rugi, tetapi nama keluarga juga bakal tercoreng dan hancurlah masa depan kalian. Lebih bagus belajar dan menuntut ilmu, banyak membaca (literasi) supaya ilmu pengetahuan semakin tinggi guna modal dimasa depan. Kita tidak tau nantinya mau jadi apa,tapi dengan memiliki ilmu pengetahuan dari banyak belajar,setidak nya kita sudah punya bekal hidup”, tutup Ali Machfud saat berkunjung ke sekolah – sekolah memberikan motivasi.
Penulis: Andy Ebiet
Editor: Rahmat Mauliady