Jakarta, PONTAS.ID – Sepanjang tahun 2020 ini, PT PLN (Persero) telah merampungkan pemasangan listrik baru untuk 111 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Agustinus Jatmiko, mengatakan, untuk melakukan pemasangan baru ini pihaknya membangun 664 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), 738 KMS jaringan tegangan rendah (JTR), serta 209 unit gardu. Total listrik yang dapat disalurkan melalui jaringan ini sekitar 10.450 kilovolt Ampere (kVA).
“Ini upaya kami untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi. Dalam 5 tahun terakhir, rasio elektrifikasi Provinsi NTT meningkat sebanyak 33,69 persen. Dari sebelumnya 52,47 persen, sekarang sudah mencapai 86,16 persen,” tutur Agustinus, dikutip dari siaran pers, Selasa (22/12/2020).
Untuk 111 desa yang baru tersambung dengan listrik PLN pada 2020, Agustinus menuturkan, jumlah ini setara dengan 82.484 kepala keluarga (KK).
“Gelar jaringan kabel ini juga meningkatkan jam listrik menyala di 12 desa di NTT,” ujar Agustinus.
Adapun, 12 desa tersebut yakni, Desa Pasir Panjang, Desa Pasir Putih, Desa Mbakung Kabupaten Manggarai Barat, Desa Bila, Desa Kakaha, Desa Prai Bakul, Desa Kananggar dan Desa Praisalura Kabupaten Sumba Timur, Desa Probur Kabupaten Alor, Desa Kebirangga Selatan Kabupaten Ende, Desa Ledeke Kabupaten Sabu Raijua, dan Desa Lelogama Kabupaten Kupang.
“Terima kasih PLN yang telah menyalakan listrik di desa kami di mana dulu desa ini terisolasi. Sekarang kebutuhan masyarakat selama ini sudah terjawab, listrik sudah hadir dan terang,” tandas Yusuf Misa, salah seorang warga Desa Fatulunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yusuf Misa menambahkan, hanya beberapa warga saja yang mampu gunakan genset dengan biaya kurang lebih Rp 200.000 semalam. Kini, masyarakat desanya hanya perlu membayar paling banyak Rp 100.000 per bulan karena telah menikmati listrik dari PLN.
Penulis: Stevanny
Editor: Riana