Kemenparekraf Gandeng BPPT Kaji Penerapan Teknologi di Sektor Parekraf

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara dua pihak dilakukan bersamaan dengan acara puncak perayaan HUT ke-42 BPPT yang mengambil tema “Membangun Ekosistem Inovasi Teknologi untuk Indonesia Maju” di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Penandatanganan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo dengan Kepala BPPT, Hammam Riza.

“Nota kesepahaman ini sangat penting untuk memajukan sektor parekraf dalam menghadapi tantangan ke depan. Terlebih dimasa pandemi ini, ketika teknologi sangat diperlukan untuk mempermudah komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutur Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, dalam siaran persnya, Selasa (25/8/2020).

Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, mengatakan, pihaknya akan terus menggaungkan transformasi teknologi dan transformasi digital.

“BPPT siap mewujudkan lompatan besar inovasi, mendukung cita-cita Indonesia Maju menuju negara berbasis inovasi,” ujar Hammam.

Hammam Riza juga mengatakan, untuk menghadirkan inovasi dan layanan teknologi terbaik demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, memang membutuhkan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam sebuah ekosistem inovasi. Ekosistem inovasi pentahelix, mengusung pola kerja sama antarpemerintah, industri/bisnis, akademisi, hingga dukungan komunitas maupun media massa.

“Semua unsur tersebut merupakan pemangku kepentingan penyelenggara Iptek dalam menghasilkan produk inovatif buatan Indonesia,” katanya.

Penulis: Riana

Editor: Stevanny

Previous articleIni Alasan Jokowi Kebut Infrastruktur di Tengah Pandemi
Next articleDestinasi Wisata Mulai Dibuka, Kemenparekraf Terapkan Gerakan BISA dan GPM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here