2 Hari Terbakar, 50 Ha lebih Hutan dan Lahan di Lembata Ludes

Kebakaran Hutan ( Foto: Ist).

Jakarta, PONTAS.ID – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Lembata, NTT, kerap terjadi. Karhutla yang terjadi belakangan semakin meluas hingga ke kawasan hutan lindung.

Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi sejak kamis (5/9) hingga hari ini Jumat (6/9/2019). Kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi di wilayah Desa Bakalerek, Kecamatan Nubatukan, dan di Kawasan Hutan Lindung Ile Mehino di Kecamatan Nagawutun.

Kebakaran marathon yang terjadi selama dua hari berturut-turut tanpa bisa dipadamkan itu telah menghanguskan lebih dari 50 ha hutan dan lahan.

Petugas dari KPH Lembata berhasil menyelamatkan dua pondok warga dari amukan api. Namun kebakaran itu menghanguskan ribuan tanaman komoditi warga. Ironisnya, kejadian kebakaran hutan dan lahan itu tak bisa dipadamkan. Kebakaran itu akhirnya meredah sendiri setelah menghanguskan seluruh hutan dan lahan yang dilewati.

”Kemarin kita sama-sama dengan warga bisa padamkan api, hari ini kami (petugas dari KPH) dengan 2 orang saja. Sumber apinya bermula di sekitar Kampung Baru. Tidak banyak warga yang menolong karena hari ini banyak warga Desa Bakalerek pergi ke Paubokol dan Lewoleba karena Pesta sambut baru. Warga yang ikut memadamkan api pasrah karena tanaman Mente di kebun sudah habis terbakar. Kades terus pantau dan berjanji akan mengerahkan warga untuk mencari pelaku pembakarnya. Tetapi sampai dengan saat ini belum bisa temukan pelakunya,” ujar Linus Lawe, kepala UPTD Kesatuan Perlindungan Hutan (KPH) Kabupaten Lembata, Jumat (6/9/2019).

Kepala KPH Lembata, Linus Lawe menyayangkan tidak ada keberanian moril yang ditunjukkan oleh warga untuk menjadi saksi dan menangkap pelaku
penyebab karhutla.

”Ya..butuh waktu. Butuh gerakan bersama. Yang paling miris ada warga yang tidak respons dan membiarkan kebakaran itu terjadi jika lahannya tidak ikut terbakar. Kemarin kami sempat selamatkan 2 pondok warga. Soal indikasi pelaku tidak ada petunjuk karena agak jauh dan menurut orang Bakalerak itu orang lain yang sengaja bakar lalu nanti ada truk yang masuk ambil batu di kuari, tarmasuk yang berburu. Tidak ada keberanian moral menjdi saksi kebakaran. Warga hanya pingin jadi saksi kalau dapatkan keuntungan dari dampak ini,” ujar Linus Lawe.

Dengan bertambahnya lebih dari 50 ha lahan yang terbakar hari ini, menambah daftar total lahan yang kini gundul dan merana di Lembata. Menurut Data sementara, dari 8 kawasan hutan di Lembata dengan luas 48 ribu ha, sudah sebanyak 1.475 Ha hangus terbakar

Penulis: Hartono

Editor: Idul HM

Previous articleMobil ESEMKA Siap Mengaspal
Next article KLHK akan Gandeng Kementan Tangani Karhutla

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here