London Coffee Festival 2019, Indonesia Raih Potensi Transaksi 2 Juta Dolar AS

(dok.KBRI London)

Jakarta, PONTAS.ID – Kopi khas dan premium (specialty) Indonesia berhasil meraih potensi transaksi sebesar 2 juta dolar AS pada partisipasi perdana Paviliun Indonesia di London Coffee Festival 2019 yang berlangsung di Old Truman Brewery, London, Inggris.

London Coffee Festival merupakan ajang pameran kopi bergengsi dan terbesar di Eropa. Partisipasi Paviliun Indonesia di pameran ini terlaksana atas kerja sama Atase Perdagangan London dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.

Atase Perdagangan London, Nur Rakhman Setyoko mengatakan bahwa keikutsertaan KBRI London dan Atase Perdagangan London dengan menghadirkan Paviliun Indonesia di London Coffee Festival 2019 ini merupakan yang pertama kalinya.

“Pada kesempatan ini, Indonesia berhasil membukukan transaksi potensial sebesar 2 juta dolar AS. Ini menunjukkan bahwa kopi specialty Indonesia digemari masyarakat dunia,” kata Nur Rakhman dalam siaran pers Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (10/4/2019).

Dengan mengusung tema ‘Home of the World’s Finest Coffee’, Paviliun Indonesia menampilkan 24 varietas biji kopi specialty dari tiga pelaku usaha kopi Indonesia, yaitu Work Coffee Indonesia, PT Seribu Satu Rasa (Walking Drums), dan Ngopi International Limited.

Adapun produk-produknya antara lain kopi gayo, bali kintamani, solok radjo, tolu batak, garut kasuga, enrekang nating, puntang peaberry, flores bajawa, mount halu (Jawa Barat), gunung tilu (Jawa Barat), yang masing-masing memiliki cita rasa yang unik dan khas.

Untuk menarik perhatian dan memperkenalkan kopi specialty, Indonesia juga mengadakan sesi mencicipi kopi (coffee cupping) yang disambut antusias oleh para pengunjung pameran dan pembeli potensial.

Menurut Nur Rakhman, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung dan buyer potensial yang hadir agar dapat merasakan cita rasa kopi specialty Indonesia secara langsung.

“Promosi kopi Indonesia di London Coffee Festival 2019 ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kopi Indonesia sekaligus memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia di pasar Inggris,” imbuhnya.

Selama ini, lanjut Nur Rakhman, kopi yang cukup dikenal di pasar Inggris adalah kopi Gayo dan kopi Mandhailing. Kopi specialty Indonesia diharapkan secara lebih luas dapat menjadi pilihan utama di kalangan masyarakat Inggris.

Dia juga menyampaikan, minum kopi telah menjadi suatu tren gaya hidup baru bagi sebagian besar masyarakat Inggris. Berdasarkan British Coffee Association (BCA), setidaknya 95 juta cangkir kopi per harinya dikonsumsi masyarakat Inggris pada 2018.

“Sebagai salah satu negara produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang dan potensi besar tersebut dengan meningkatkan ekspor kopi ke Inggris,” ujar Nur Rakhman.

London Coffee Festival 2019 yang digelar dari tanggal 28-31 Maret 2019 tersebut diikuti 250 peserta pameran, dan dikunjungi lebih dari 30 ribu orang. Para pengunjung, antara lain merupakan importir, pedagang grosir, penyangrai, hingga para pemilik kafe.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, total ekspor kopi Indonesia ke Inggris pada 2018 mencapai 24,49 juta dolar AS, dengan volume ekspor mencapai 7,57 ribu ton.

“Diharapkan ke depannya ekspor kopi Indonesia ke Inggris semakin meningkat dan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk mencapai target ekspor nonmigas yang sudah ditetapkan pemerintah,” pungkas Nur Rakhman.

Penulis: Risman Septian
Editor: Idul HM

Previous articlePastikan Pemilu Damai, Polres Asahan Bekali 4.500 Personil Linmas
Next articleAntisipasi 70 Penyakit Infeksi, Pemkab Tangerang Gandeng INA-RESPOND

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here