Jakarta, PONTAS.ID – Founder LSI Denny JA menyebut Capres no urut 02 Prabowo Subianto sulit mengejar elektabilitas Joko Widodo jelang Pilpres. Apa sebab?
“Sulit bagi Prabowo mengejar Jokowi jika kekurangan 3M,” kata Denny JA kepada wartawan, Senin (22/10/2018).
Petahana punya banyak kelebihan yang sulit disalit penantang tanpa upaya serius. 3M jadi faktor utamanya.
“Penantang yang tertinggal jauh dari petahana hanya bisa mengejar kalau mengoptimalkan tiga hal penting. M pertama adalah momentum, nah momentum ini seringkali tidak diciptakan dia datang tak terduga. Misalnya tiba-tiba krisis ekonomi atau ada skandal besar terbongkar. Kita lihat sebenarnya ada beberapa momentum yang tidak dioptimalkan oposisi,” kata Denny.
M kedua adalah media. Menurut Denny JA jelang Pilpres, capres harus perlu pemberitaan yang masif untuk mempengaruhi pemilih. Ada sekitar 186 juga pemilih yang harus diyakinkan jelang Pilpres.
“Media sosial paling banyak hanya meraih 30-40 persen pemilih, sisanya tidak bisa dengan media sosial tapi dengan media konvensional termasuk televisi yang ada di setiap rumah penduduk,” katanya.
Nah M ketiga adalah yang paling krusial, ialah soal money alias logistik. Penantang butuh dana lebih. besar ketimbang petahana untuk mengejar ketertinggalan.
“Situasi saat ini tampaknya kita menengarai ada problem logistik di kubu Prabowo. Sukses akses media, banyak problem momentum. Apalagi parpol koalisi muncul kesadaran menyelamatkan partainya sendiri supaya lolos parlemen. Jadi saya lihat Prabowo sulit mengejar ketertinggalan sekitar 20 persen itu,” pungkasnya.