Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah angkat bicara soal penyelenggaraan kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Menurut dia, rakyat Indonesia masih memerlukan pertandingan atau adu narasi antar calon presiden (capres).
“Rakyat masih memerlukan pertandingan narasi Capres, sehingga kita akan mendengar pak Prabowo dan pak Jokowi memberi arah kita mau kemana 2019-2024 setidaknya,” kata Fahri saat dihubungi, Senin (22/10/2018).
Rakyat, menurut Fahri, ingin mereka (dua kandidat capres) bersahutan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sebab jika tidak pilpres 2019 ini jadi mirip tawuran anak SMA.
“Mubazir waktu kita untuk nonton tawuran anak SMA dan tawuran antar warga social media, antara rakyat republik kampret dan cebong,” ucapnya.
Belum lagi, tambah Fahri, di antara tema perkelahiannya adalah tentang siapa yang bohong dan siapa menebar berita bohong atau hoax. Dan, semua itu dilakukan dalam keadaan bohong dan hoax.
“Sementara rakyat, apa jaminannya rakyat akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi? Keadilan yang sama? Harga-harga yang lebih murah, pendapatan yang lebih tinggi, jaminan hidup, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang lebih baik? Dan apa jaminan rakyat takkan dibohongi?” tanya politisi PKS itu.
Karena itu, Fahri mengimbau semua pihak untuk mengajak KPU dan semua penyelenggara pemilu 2019 agar suasana debat capres nanti, lebih menguntungkan bagi rakyat.
“Jangan bikin tempat bagi kandidat untuk malas dan bersembunyi tanpa mengungkapkan pikiran dan rencana,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menyebut pihaknya berencana menggelar debat pasangan capres dan cawapres sebanyak lima kali. Jumlah tersebut sama dengan Pemilu Presiden 2014.