LPJ APBD Kota Medan 2017, Walikota Akui masih Ada Kekurangan

Rapat paripurna DPRD Kota Medan

Medan, PONTAS.ID – Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin menyampaikan nota pengantar ranperda Kota Medan tentang laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan APBD TA 2017 kepada DPRD Medan lewat rapat paripurna di gedung dewan, Senin (13/8/2018).

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung didampingi Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga serta para anggota dewan. Hadir, selain Walikota juga dihadiri Wakil Walikota Ir Ahkyar Nasution dan pimpinan SKPD serta para Camat.

Dalam nota pengantar LPJ, Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin mengakui bahwa masih ada kekurangan dalan pengelolaan kuangan daerah di Pemko Medan. Untuk itu pihaknya terus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan, transparansi dan akuntabilitas akan ditingkatkan.

Ditambahkan Dzulmi Eldin, adapun laporan realisasi APBD TA 2017 terkait pendapatan secara akumulatif yakni realisasi pendapatan mencapai Rp.4,40 triliun. Terdiri dari PAD sebesar Rp. 1,73 triliun. Pendapatan transfer sebesar Rp.2,66 triliun. “Realisasi pendapatan mencapai 79,82 persen darintarget yang ditetapkan,” kata Eldin.

Untuk belanja, secara akumulatif realisasi belanja untuk TA 2017 mencapai Rp.4,39 triliun. Terdiri, belanja operasional Rp.3,39 triliun dan belanja modal Rp.997,47 miliar. Realisasi belanja TA 2017 mencapai 79,22 persen dari target.

Sedangkan, transfer bantuan keuangan secara akumulatif, realisasi transfer bantuan keuangan untuk TA 2017 tercatat mencapai Rp.1,77 miliar . Realisasi transfer TA 2017 mencapai 24,21 persen dari target. Untuk pembiayaan, secara akumulatif, realisasi penerimaan pembiayaan yakni Rp.35,46 miliar. Pengeluaran pembiayaan yakni Rp.5 miliar.

Dzulmi Eldin pun melaporkan bahwa Sisa Laporan Penggunaan Anggaran (SILPA) TA 2017 sebesar Rp 43,70 miliar. Rapat tersebut diskor untuk selanjutnya agenda pemandangan umum fraksi fraksi DPRD Medan

Penulis: Ayub Badrin
Editor: Hendrik JS

Previous articleGerindra: Persoalan Ekonomi Lebih Penting Dibandingkan Isu Agama
Next articleDPR: Pemulihan Rasa Trauma Warga Lombok Faktor Penting