Sandiaga Uno Bersyukur Angka Kemiskinan Jakarta Menurun

Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta, (Foto:Ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku bersyukur atas menurunnya angka tingkat kemiskinan di ibukota, berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI beberapa waktu lalu.

Dia lantas menyebut bahwa itu merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pegawai Pemprov DKI yang telah berjuang, yang akhirnya berbuah hasil keadaan kemiskinan dan ketimpangan di Provinsi DKI Jakarta membaik secara signifikan.

“Ini tentunya menjadi penyemangat kita. Faktor yang mendorong menurunnya tingkat kemiskinan yaitu, inflasinya bisa terjaga dan lapangan kerja mulai bisa ditingkatkan,” kata pria yang akrab disapa Sandi ini di Balaikota DKI, Selasa (17/7/2018).

Untuk kedepannya, dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menggiatkan program-program pengendalian harga, guna menekan laju peningkatan garis kemiskinan lebih lanjut. Terutama, mewujudkan harga pangan murah.

Mengikuti kriteria dari Bank Dunia, tambah Sandi, jika dibandingkan dengan keadaan pada Bulan September 2017, distribusi pengeluaran penduduk pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan Maret 2018 sebesar 17,16 persen.

“Kita akan optimalkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan BUMD Pangan yang saya sering sebut sebagai klaster pangan. Ini jadi bukti bahwa ketimpangan penduduk DKI Jakarta termasuk dalam kategori rendah,” tandasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang diterbitkan BPS Provinsi DKI Jakarta dalam kurun satu semester (September 2017-Maret 2018) menunjukkan persentase penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2018 sebanyak 373.120 orang atau 3,57 persen.

Angka ini mengalami penurunan sebanyak 20.010 orang dibandingkan September 2017 dimana penduduk miskin tercacat sebanyak 393.130 orang atau 3,78 persen.

Terkait Perubahan garis kemiskinan juga dapat terlihat berdasarkan kenaikan pengeluaran rata-rata per kapita per bulan sebesar 2,57 persen pada periode September 2017-Maret 2018, dari Rp 578.247 per kapita per bulan menjadi Rp 593.108 per kapita per bulan.

Kemudian, Gini Ratio penduduk di DKI Jakarta turut mengalami penurunan sebesar 0,015 poin yaitu dari 0,409 pada September 2017 menjadi 0,394 pada Maret 2018.

BPS Provinsi DKI Jakarta juga mencatat komoditas makanan masih berperan cukup signifikan terhadap Garis Kemiskinan dibandingkan komoditas bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Sumbangan komoditas makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 66,46 persen. Sementara, pada periode September 2017 sebesar 66,27 persen.

Untuk komoditas yang paling penting bagi penduduk miskin adalah beras. Pada bulan Maret 2018, sumbangan pengeluaran beras terhadap Garis Kemiskinan Makanan DKI Jakarta sebesar 23,72 persen.

Selain beras, barang-barang kebutuhan pokok lain yang berpengaruh cukup besar terhadap Garis Kemiskinan Makanan adalah rokok kretek filter sebesar 15,89 persen; daging ayam ras 7,63 persen; dan telur ayam ras sebanyak 6,49 persen.

Editor: Risman Septian

Previous articleNaik 18 Persen, Industri Manufaktur Kerek Ekspor RI ke Australia
Next articleGenjot investasi dan ekspor Langkah Strategis Pemeritah Pacu Ekonomi Nasional

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here