Kementerian PUPR Kirim Alat Berat Tangani Dampak Banjir Banyuwangi

Alat berat bantuan Kementerian PUPR diturunkan untuk mengatasi dampak banjir bandang di Banyuwangi

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengirimkan 2 excavator, 6 unit Hidran Umum dan telah terpasang di desa sumber Arum, 2 unit Mobil penghancur lumpur, 4 Unit dump truk dan 2 unit Mobil Tanki Air (MTA) ke Banyuwangi.

“Pengiriman ini dilakukan untuk membantu pembersihan lumpur pada infrastruktur serta fasilitas umum dari lumpur akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat lalu,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Setjen Kementerian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, melalui keterangan resminya kepada PONTAS.id, Minggu (24/6/2018).

Endra mengungkapkan, dampak banjir bandang sebanyak 23 rumah rusak berat 23 rumah, rumah rusak sedang 118 rumah, dan rumah rusak ringan 274 rumah. Banjir juga merusak intake air yg mengakibatkan kesulitan air bersih di kecamatan Songgon khusus di desa Sumber Arum. Lumpur akibat banjir banyak menumpuk di Desa Alas Malang di Kecamatan Singojuruh.

Banjir juga mengakibatkan Jembatan Garit di Kec. Singojuruh tersumbat oleh material (pasir dan batang kayu) sehingga air meluap ke perkampungan Desa Alasmalang Kec. Singojuruh setinggi 1 meter diatas aspal jalan raya, terang Endra.

Tidak hanya itu, Bendung Garit di hulu Jembatan Garit untuk irigasi 475 ha juga mengalami penimbunan material disekitar bendung dan intake serta saluran pembawa sepanjang 260 meter. “Namun kondisi bendung dan bangunan intake serta saluran masih baik,” imbuhnya.

Endra menambahkan, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, telah melakukan pembersihan sedimen di Jembatan Garit dan Bendung Garit menggunakan eksavator dan dump truck.

Sementara untuk bantuan pemenuhan kebutuhan air bersih, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya bekerja sama dengan PDAM Banyuwangi.

Sebagaimana diketahui, sebelum banjir bandang terjadi, hujan lebat sejak hari Kamis tanggal 21 Juni 2018 turun di sekitar Gunung Raung. Akibatnya terjadi longsor di sekitar area Gunung Raung pada hari Jumat tanggal 22 Juni 2018.

“Longsoran tersebut terbawa oleh aliran air di Sungai Badeng akibatnya terjadi penyumbatan material di Sungai Badeng yang mengakibatkan banjir di desa Alas Malang,” pungkasnya.

Editor: Hendrik JS

Previous articleKasus Pemerkosaan Turis di Labuan Bajo Dinilai Coreng Pariwisata Indonesia
Next articleWakil Ketua MPR Minta Jangan Ada Kecurangan di Jelang Pilkada Serentak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here