Jakarta, PONTAS.ID – Sekitar 35 jurnalis dari area Jawa Tengah dan Jogjakarta, mendapatkan pelatihan teknik foto jurnalistik, mulai teori hingga praktik tentang jurnalisme foto. Para awak media ini mendapatkan pelatihan dari Fotografer Senior Harian Kompas, Arbain Rambey, di Magelang, Sabtu (24/3/18) seperti dilansir pertamina.com
Pelatihan ini merupakan program PT Pertamina (Persero) dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, guna meningkatkan kompetensi pewarta Indonesia untuk menghadirkan pemberitaan dan foto yang berkualitas.
Arbain mengatakan, keindahan foto,tak hanya berdasarkan faktor teknologi kamera yang digunakan. Untuk memperoleh foto yang berkualitas, fotografer harus berani mengambil gambar tanpa perlu terlalu fokus pada pengaturan teknologi alat yang digunakan.
“Foto yang bagus itu belum tentu indah. Foto indah belum tentu bagus. Fotografer dituntut untuk mengambil gambar, jangan malas dan terlalu fokus untuk setting auto atau manual,” jelas Arbain.
Selain Rambey, pendiri Kompasiana dan Founder PepNews.com Pepih Nugraha melengkapi pelatihan dengan serangkaian teori dan praktek jurnalisme online. “Bagi media online, pemilihan judul penting untuk memancing rasa penasaran,” ujar Pepih.
Pelatihan yang diadakan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Pertamina di Wringin Putih, Magelang ini dibuka dengan sambutan dari Hendry CH Bangun selaku Sekretaris Jenderal PWI Pusat.
Mitra Strategis
Dilanjutkan dengan sambutan Agus Mashud selaku VP CSR & SMEPP Pertamina. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua PWI Jawa Tengah Amir Mahmud, Ketua PWI Kabupaten Mangelang Johannes Subagio, serta Ketua PWI kota Magelang Adi Daya Perdana.
“Pers telah menjadi mitra strategis kami. Kami sangat mendukung kegiatan pelatihan semacam ini sebagai wadah pengembangan kreatifitas para wartawan, sehingga dapat menghasilkan karya-karya jurnalistik yang bertanggungjawab dan sesuai perkembangan masa kini,” terang Agus Mashud.
Tak hanya di Magelang, pelatihan serupa juga akan diadakan di 2 kota lainnya yakni Rumah Kreatif Binaan (RKB) Pertamina di Klungkung (Bali) dan Riau.
Editor: Hendrik JS
