Jakarta, PONTAS.ID – Pemerintah terus mendukung PT Pertamina (Persero) menjadi sebagai tuan rumah dalam pengelolaan sektor migas di Indonesia. Untuk itu, sejak tahun 2017, pemerintah telah menetapkan pengelolaan 12 Wilayah Kerja (WK) terminasi untuk Pertamina.
“Dengan begitu ini memenuhi juga komitmen pemerintah dan janji presiden waktu kampanye, akan menjadikan operator dalam negeri itu tuan rumah dalam produksi hulu migas,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Namun, Jonan mengungkapkan, banyaknya jumlah WK yang dikelola oleh Pertamina ini menjadi salah satu kompensasi dari penambahan alokasi Premium penugasan yang harus didistribusikan Pertamina.
Jonan menambahkan, pengelolaan 12 wilayah kerja oleh Pertamina ini akan meningkatkan kontribusi Pertamina dalam pengelolaan migas nasional. Sebelumnya, pada tahun 2017 persentase produksi Pertamina terhadap total produksi di Indonesia adalah sebesar 23 persen.
“Kalau hari ini mungkin sudah 36 persen. Tahun depan kita harapkan sekitar 39 persen,” ungkap Jonan.
Untuk awal tahun depan sendiri, Jonan menguraikan, masih terdapat 2 blok yang akan diserahkan kepada Pertamina, yakni Blok Jambi Merang dan Blok Raja/Pendopo.
“Nah ini tantangan juga untuk pertamina bahwa Pemerintah sudah mempercayakan 40 persen, kalau Pertamina produksinya turun, maka produksi nasional pasti bisa terganggu. Karena sudah besar sekali, bukan 20 lagi tapi 40 persen,” ujar Jonan.
Selain himbauan untuk terus meningkatkan produksi, Jonan juga menekankan pentingnya kegiatan eksplorasi migas (untuk menemukan cadangan-cadangan baru). Tercatat bahwa penemuan eksplorasi yang besar terakhir kali dilaksanakan oleh Pertamina adalah Sumur Jati Barang. “Yang penting itu eksplorasi harus jalan,” tutup Menteri Jonan.
Editor: Hendrik JS
