Tata Trotoar Sudirman-Thamrin Anies Diminta Taat Aturan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Jakarta, PONTAS.ID – Pengamat Perkotaan, Nirwono Joga, mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menata trotoar harus tetap mengikuti kaidah aturan yang berlaku.

Aturan tersebut merujuk UU 22/2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan, UU 8/2004 tentang jalan, Permen PU 03/PRT/M/2014/2011 tentang pedoman perencanaan penyediaan dan pemanfaatan prasarana sarana jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan.

Hal ini dilontarkan Nirwono menanggapi rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata trotoar atau pedestrian sepanjang Jl. Sudirman-MH Thamrin untuk menghidupkan interaksi warga.

Nirwono mengatakan, trotoar adalah etalase kehidupan penduduk kota. Adapun peradaban dan kebudayaan sebuah kota bisa dilihat dari kondisi trotoarnya, “Fungsi utama trotoar untuk berjalan kaki dengan lancar, aman dan nyaman. Faktor-faktor lain, hanya sebagai pendukung saja. Termasuk penambahan unsur seni yang telah direncanakan,” kata dia di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Pemerintah, kata dia, wajib memperhitungkan pejalan kaki sebagai bagian dari subyek dari perencanaan kota.

“Trotoar adalah ruh sebuah kota, Untuk bisa merasakan langsung suasana kota itu bisa dialami kalau kita berjalan kakai. Jadi apakah kota itu panas, sejuk, bersih, kotor, bau, wangi, bisa ketahuan ketika berjalan kaki,” kata Nirwono.

Ia juga menilai, pembatasan pergerakan kendaraan pribadi harus dilakukan. Selain itu, penertiban trotoar juga harus konsisten.

Dirinya menekankan pentingnya trotoar terhubung dengan jembatan penyebarangan orang (JPO), halte Transjakarta maupun stasiun MRT transisi ke gedung-gedung di sepanjang Sudirman-Thamrin. Sedangkan khusus GBK Senayan, harus diprioritaskan untuk Asian Games 2018.

Tumpang Tindih
Terpisah, anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif, menyatakan pihaknya mendukung penataan kawasan tersebut.

“Pemprov saat ini baru mempresentasikan grand design dari proyek tersebut. Di sepanjang trotoar itu nantinya tidak ada fasilitas bagi PKL karena untuk mewujudkan trotoar yang fungsinya bebar-benar khusus bagi pejalan kaki,” katanya di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Itu mengatakan, lokasi itu akan ada fasilitas interaksi seni budaya yang digelar secara rutin tiap week end (akhir pekan) dan momen khusus.

Namun ia mengingatkan pihak eksekutif jika telah memulai proyek tersebut jangan tumpang-tindih dengan proyek MRT di lokasi tersebut.

“Di jalan protokol tersebut kan lagi banyak pagar pengaman proyek MRT. Percuma kalau trotoar buru-buru digarap, tapi terganggu oleh proyek lainnya sehingga hasilnya tak optimal,” kata Syarif.

Sambut Asian Games
Untuk diketahui, konsep penataan trotoar sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Area penataan jalan dan trotoar mulai dari Patung Pemuda Membangun, Simpang Susun Semanggi, Patung Selamat Datang (Bundaran Hotel Indonesia), hingga Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Konsep penataan meliputi lajur TransJakarta, lajur kendaraan roda empat, lajur motor dan bus reguler, serta trotoar. Pohon-pohon peneduh dan taman pun akan ditata.

Penataan trotoar untuk memperindah kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin sebagai jalan protokol di Jakarta. Anies berharap penataan bisa meningkatkan citra Jakarta dalam menyambut Asian Games 2018.

Penataan trotoar Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin nantinya dilengkapi walk of fameatlet-atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Indonesia. Walk of fame itu akan dilengkapi kisah masing-masing atlet.‎

Penulis: Edu
Editor: Hendrik JS

Previous articleKemajuan Besar, Kedua Pimpinan Negara Direncanakan Akan Bertemu
Next articleDunia Olahraga Berduka, Mantan Pebulangtangkis Korsel Meninggal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here