Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan pentingnya pengembangan literasi digital sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi perempuan dalam sektor ekonomi kreatif. Dalam Seminar Nasional pada hari Selasa, 26 November 2024 bertema “Perempuan Sebagai Pahlawan Ekonomi Kreatif”.
Ibas mengemukakan ide inovatif berupa model kampanye digital untuk UMKM. Program ini bertujuan menjembatani kesenjangan digital di daerah pelosok, terutama bagi perempuan yang selama ini mendominasi sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
“Kebijakan pemberdayaan literasi digital yang focus pada UMKM perempuan di daerah pelosok dapat menjembatani kesenjangan digital yang ada saat ini,” ujar Ibas. Ia menyebutkan, dengan pelatihan digital, para perempuan pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, dan mengoptimalkan platform e-commerce.
Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia untuk menduniakan ekonomi kreatif lokal dengan semangat merah putih.
Lebih lanjut, Indonesia dapat mengacu pada praktik-praktik global yang dapat menjadi inspirasi. Jepang, misalnya, telah sukses menjadikan produk tradisional furoshiki untuk membungkus bekal makanan sebagai produk ekonomi kreatif yang mendunia. Vietnam, dengan industri drip coffee Vietnam-nya juga menunjukkan bagaimana kreativitas budaya lokal dapat membawa dampak ekonomi yang signifikan.
Ibas yakin, dengan penguatan literasi digital, Indonesia dapat mencapai keberhasilan serupa melalui produk-produk yang mencerminkan kearifan lokal.
Ibas mencontohkan model kampanye digital Millenials dan Gen Z, yang juga dapat menjadi alat utama mendorong UMKM perempuan agar sukses dan bertumbuh. “Hashtag-hashtag sederhana seperti #Dukung_UMKMLokal, #Majukan_EkrafNasional, #Kreasi_Indonesia,” contoh Ibas.
Tagline kampanye media sosial tersebut, selain ‘menduniakan’ Indonesia serta ‘me-merah putihkan’ Indonesia di kancah internasional, diharapkan untuk menjadi salah satu cara untuk mendukung perkembangan UMKM dan ekonomi kreatif perempuan yang membawa kearifan lokal.
“Perempuan adalah pahlawan penopang perubahan nyata dalam UMKM dan Ekonomi Kreatif Nasional. Dengan mendukung perempuan, artinya kita tidak hanya memperkuat ekonomi nasional tetapi juga menciptakan keluarga masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya,” tutup Ibas dengan optimisme