Belajar dari Cina, Indonesia Harus Mampu Memulihkan Ekonomi di Masa Pandemi

Azis Syamsuddin
Azis Syamsuddin

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyikapi perkembangan ekonomi global di masa pandemi. Kerjasama antar negara di pandang penting agar perdagangan dapat di tingkatkan. Salah satu negara strategis yang dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi Indonesia adalah Cina.

“Kita perlu memperkuat hubungan bilateral yang sempet kurang aktif di masa pandemi kini dengan berbagai negara, salah satunya tentu dengan Chna. Chna merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia, katanya dalam siarna pers, Kamis (11/3/2021).

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi berbagai negara bergerak negatif, namun produk domestik bruto (PDB) Cina  bertumbuh positif. Cina pun dinilai berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan kinerja ekonomi dengan baik.

“Kita perlu belajar dari Cina. Kenyataannya mereka mampu mengatasi pandemi ini dengan matang. Dan yang terpenting, terlepas dari situasi geopolitik yang berkembang, kita perlu terus meningkatkan hubungan diplomatik yang saling menguntungkan bagi kedua negara, khususnya di aspek ekonomi” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Golkar ini mendorong Pemerintah untuk terus meningkatkan kemitraan ekonomi dengan Cina agar dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke negara tersebut.

“Cina merupakan pasar yang besar di dunia, dan saat ini termasuk pasar yang paling stabil sehingga menjadi momentum meningkatkan perdagangan kita. Untuk itu, berbagai negosiasi perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan ekspor kita” jelasnya.

Azis berharap situasi geopolitik yang sedang berkembang di kawasan Indo-Pasifik tidak berdampak terhadap hubungan bilateral kedua negara.

“Sebagai negara yang menganut politik Bebas-Aktif, kita harus bisa netral dalam isu geopolitik yang sedang berkembang. Untuk itu, Indonesia tidak boleh terjebak dalam kepentingan pihak manapun. Justru memelihara hubungan diplomatik agar perdagangan tetap berjalan dan komunikasi antar masyarakat kedua negara terpelihara dengan baik,” tutupnya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleKemampuan SDM Jadi Daya Tarik Investasi EBT
Next articleDPR Tekankan Insentif Pajak Harus Tepat Sasaran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here