Jakarta, PONTAS.ID – Jumlah kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau covid-19 tercatat paling tinggi di Asia dan 5 besar di seluruh dunia, berdasarkan data sepanjang bulan Desember 2020 sebanyak 52 tenaga medis dokter meninggal dunia akibat covid-19, respon
Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah mengevaluasi sistem kerja penanganan kasus covid-19 yang dilaksanakan oleh tenaga medis dan kesehatan di tahun 2020, agar penanganan covid-19 di tahun 2021 dapat lebih baik dan dapat mengurangi jumlah kematian tenaga medis dan kesehatan akibat covid-19.
“Pemerintah harus melakukan upaya-upaya seperti mengatur jam kerja tenaga medis dan kesehatan, memperhatikan asupan gizi dan makanan, serta memperhatikan kesejahteraan, untuk menekan terjadinya peningkatan penyebaran covid-19, disamping itu pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas dan mobilitas massa, seperti berlibur secara berkerumun, bepergian ke tempat-tempat ramai, ataupun beraktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah, dikarenakan hal tersebut dapat meningkatkan kasus covid-19 yang juga berisiko meningkatkan penularan/pemaparan virus SARS-CoV-2 kepada tenaga medis dan kesehatan,” katanya dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Politikus Golkar ini mengingatkan kepada masyarakat vaksinasi bukanlah obat covid-19, namun lebih kepada upaya yang bersifat preventif, oleh karena itu masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, yaitu memakai masker, mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun atau membersihkan dengan handsanitizer, dan menjaga jarak aman minimal 1,5 meter satu dengan yang lainnya, sehingga meminimalisir atau mencegah meluasnya penularan covid-19.
“Mendorong pemerintah berkomitmen tinggi dalam memberikan perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya yang menangani langsung pasien covid-19,” tegasnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Hendrik JS