Kontribusi Dividen Kecil, DPRD Banjar Ancam Bubarkan BUMD

Ketua DPRD Kabupaten Banjar, Muhammad Rofiqi

Kabupaten Banjar, PONTAS.ID – Ketua DPRD Kabupaten Banjar, Muhammad Rofiqi, mengancam akan membubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau tidak bisa kita bina maka akan kita binasakan,” tegas Rofiqi, di Ruang Kerja Ketua DPRD Banjar, Senin (12/10/2020).

Disebutkan Rofiqi, BUMD tersebut salah satunya adalah PD Pasar Bauntung Batuah (PD PBB) yang dianggapnya tidak masuk akal. Menurutnya, pengeluaran seperti operasional dan lainnya itu 90 persennya dari pendapatan pasar itu sendiri.

“Pendapatan PD Pasar Bauntung Batuah itu Rp 12 miliar, sedangkan pengeluarannya Rp 11 miliar,” beber Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar itu.

Lebih lagi, sambung Rofiqi, dari yang ditargetkan Rp 4 miliar, PD PBB hanya menyetor Rp 600 juta dividen ke daerah.

“Kalau tidak ada peningkatan signifikan dividen ke daerah kita sarankan untuk dibubarkan dan kembalikan pengelolaannya ke dinas,” ucap dia.

Pilihan lain, sambung Rofiqi, PD Pasar Bauntung Batuah akan diserahkan pengelolaannya ke pihak swasta.

“Ada yang sudah menawarkan dari pihak swasta untuk mengelola semua pasar dengan kontribusi ke daerah Rp 6 miliar,” kata ketua Kadinda Kabupaten Banjar tersebut.

Sementara itu, Direktur PD Pasar Bauntung Batuah, Rusdiansyah, membenarkan perihal pengeluaran yang mencapai 90 persen dari total pendapatan.

“Mungkin bukan cuma PD Pasar Bauntung Batuah, tetapi BUMD lain pun sama,” terang Rusdiansyahdi, ruang kerjanya, Senin (12/10/2020).

Namun, Rusdiansyah memastikan pihaknya akan menekan biaya operasional dan mencari sumber pendapatan baru untuk menambah deviden ke daerah.

“Pengeluaran yang tidak terlalu perlu akan kita kurangi. Kemudian, memaksimalkan pendapatan dari reklame, iklan dan sewa tempat mesin ATM,” jelas dia.

Rusdiansyah mengakui, tahun ini pihaknta kesulitan untuk memaksimalkan pendapatan lantaran terdampak dari situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pasar sepi.

“Bulan Maret sampai Agustus pendapatan menurun hingga 50 persen. Bulan September hingga Oktober mulai membaik 65 persen,” papar Rusdiansyah.

Lebih jauh, diharapkan Rusdiansyah, situasi pandemi Covid-19 akan berakhir sebelum tahun anggaran baru 2021.

“Kalau situasi kembali normal tahun depan, dipastikan target deviden Rp2 miliyar bisa tercapai,” janji Rusdiansyah.

Penulis: Mohammad Apriani

Editor: Riana

Previous articleTerdampak Covid-19, Industri Hiburan di Jakarta Mati Suri
Next articleWali Kota Jakpus Instruksikan Rumah Makan Mendata Pengunjung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here