Perkuat Bagian Litbang, KLHK Tambah Tiga Profesor Riset

Jakarta, PONTAS.ID – Di masa Pandemi Covid-19, telah berdampak pada pelambatan kinerja di berbagai sektor. Namun demikian, kinerja penelitian dan pengembangan/litbang di masa pandemi ini menunjukkan tren yang terus meningkat, salah satunya karena didorong upaya keras para peneliti berjuang menemukan vaksin virus Covid-19.

Hal ini pun terjadi pada litbang di sektor lingkungan hidup dan kehutanan/LHK, yang pada hari ini kembali menambah jumlah Profesor Riset untuk mendukung perkembangan IPTEK bidang LHK agar semakin maju dan relevan dengan kebutuhan jaman, serta mendukung penerbitan kebijakan-kebijakan pemerintah sektor LHK dengan memiliki scientific based kuat.

Dalam konteks ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali mendapatkan professor riset baru. Tiga profesor riset tersebut dikukuhkan jabatannya pada hari Kamis, 16 Juli 2020 di Auditorium Manggala Wanabakti. Orasi pengukuhan professor riset ini disaksikan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, Wakil Menteri LHK, Plt. Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN, Mego Pinandito, Prof. Ris. Bambang Subiyanto mewakili LIPI, serta Pejabat Tinggi Madya lingkup KLHK.

Ketiga profesor riset yang dikukuhkan adalah Prof. Ris. Satria Astana, Prof. Ris. Irfan Budi Pramono, dan Prof. Ris. Yulianti. Dengan kepakaran masing-masing berturut-turut sesuai urutan nama di atas adalah bidang Ekonomi Kehutanan dan Kebijakan Kehutanan, bidang Hidrologi Hutan, dan bidang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.

Secara detil, mereka mempresentasikan bagaimana upaya KLHK mengatasi tantangan pengelolaan LHK di Indonesia, mu dari upaya perbaikan lahan kritis dengan peningkatan mutu benih, mitigasi bencana banjir dan kekeringan, serta strategi dan kebijakan untuk meningkatkan PDB sektor riil kehutanan.

Menteri LHK mengarahkan dalam pengukuhan tersebut, “agar kegiatan penelitian dan pengembangan mempunyai peran yang penting di dalam kemajuan peradaban manusia. Panggung sejarah telah menunjukkan bahwa penguasaan atas IPTEK menjadi tulang punggung kemajuan suatu bangsa. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat saat ini tak lepas dari kemajuan penelitian dan pengembangan di semua bidang, tak terkecuali di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.”

“Dengan perkembangan IPTEK dan peradaban kehidupan manusia yang sangat pesat, peneliti KLHK terus mengembangkan dirinya dan semakin dituntut untuk mampu beradaptasi dan memegang peranan yang penting dalam kemajuan IPTEK,” ujar Siti.

Hadirnya para peneliti yang telah mencapai puncak keilmuan dalam bidang kepakarannya masing-masing ini, disebutkan Menteri Siti merupakan bagian dari upaya KLHK dalam menangani tantangan sektor LHK, yaitu pengelolaan lahan kritis dan peningkatan sektor riil kehutanan di Indonesia. Dimulai dari penggunaan benih berkualitas dan peningkatan peran hutan dalam menghasilkan air untuk mitigasi bencana, serta peningkatan sektor riil kehutanan dalam rangka pembangunan rendah emisi. Dengan adanya tambahan tiga professor riset baru KLHK, akan memperkuat KLHK dalam mengatasi tantangan-tantangan yang ada

“Bidang bidang ini merupakan bidang dengan konteks yang sangat kuat untuk kemajuan Indonesia saat ini dalam lingkup LHK,” tegas Siti. Disebutkan juga, jika saat ini Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK sebagai institusi penaung para peneliti KLHK sedang dalam masa transisi untuk bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sesuai Undang-Undang No 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Semua pihak di dalamnya diminta tetap tenang dan tetap memberikan kontribusi terbaiknya karena KLHK juga sedang mempersiapkan badan baru yang disebut Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSI LHK).

“Dengan adanya tambahan tiga profesor riset baru KLHK, akan lebih mempermudah KLHK dalam mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Karya yang dihasilkan sangat relevan dengan tantangan KLHK dan akan menjadi referensi yang berharga bagi KLH,K” imbuhnya.

Sebagai gelar tertinggi bagi seorang peneliti, jabatan profesor riset berisi tanggungjawab yang besar untuk memajukan pengelolaan LHK di Indonesia. Sampai dengan saat ini Kementerian LHK telah memiliki 30 Profesor Riset termasuk yang dikukuhkan hari ini,

Dari total 462 peneliti KLHK. Jumlah Profesor Riset yang masih aktif 17 orang dan 13 orang lainnya telah pensiun. Selain 3 profesor riset itu, sampai akhir tahun 2020 nanti, KLHK akan melaksanakan dua kali lagi Orasi Pengukuhan Profesor Riset dengan sekitar 10 kandidat profesor riset baru.

Penulis: Abriyanto

Editor: Luki Herdian

Previous articleStatus Gunung Agung Turun Jadi Waspada, Ini Imbauan PVMBG
Next articleForum Negara Produsen Gas Dunia: RI Komit Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here