Lamban Tangani Corona, DPR: Pemerintah Tak Punya Strategi

Anis Byarwati
Anis Byarwati

Jakarta, PONTAS.ID – Pemberantasan virus Corona yang sudah menelan korban jiwa penduduk Indonesia tidak bisaom ditanggulangi secara senyap dengan operasi intelijen seperti diutarakan Presiden Jokowi dan diberitakan banyak media media pekan lalu.

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati sangat menyayangkan lambannya pemerintah dalam merespon keresahan masyarakat dan tidak jelas memberikan arahan.

Untuk itu, Anis meminta pemerintah segera menyampaikan langkah-langkah kongkrit dalam menyikapi wabah virus Corona (Covid-19) yang dalam beberapa hari belakangan kasusnya terus meningkat.

Dikatakan Anis, dalam kondisi seperti sekarang, masyarakat membutuhkan kepastian apa yang harus dilakukan bukan hanya retorika dan seremoni seperti yang berulang kali dilontarkan pemerintah melalui layar kaca. Anis sepakat diumumkannya pasien sembuh dari wabah virus Corona yang disertai peringatan dari pemerintah untuk menenangkan masyarakat serta mengajak mereka tetap waspada.

“Jadi, saya menuntut ketegasan pemerintah dalam memberlakukan social distancing (masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang), sebagaimana diungkapkan Jokowi, saatnya kita kerja, belajar dan beribadah di rumah masing-masing,” kata Anis dalam keterangan pers, Selasa (17/3/2020).

Menurut Anis, imbauan itu tidak akan berjalan tanpa adanya instruksi langsung, terutama kepada dunia usaha sebagaimana sekolah yang diliburkan 14 hari. Seyogyanya, pemerintah juga meminta dunia usaha untuk merumahkan (menginstruksikan pegawai untuk bekerja dari rumah) karyawannya) kecuali untuk tugas-tugas khusus yang mengharuskan mereka berada di luar seperti pengemudi, pedagang bahan pokok dan lain-lain. “Itupun harus diberlakukan standar penjagaan dan disiplin yang ketat,” kata Anis.

Terkait kekhawatiran pemerintah akan dampak dari dirumahkannya para pekerja untuk sementara waktu terhadap situasi ekonomi nasional, hal ini tidak dapat dielakkan. “Pasti akan ada dampak ekonomi secara nasional, akan tetapi keselamatan rakyat harus lebih diutamakan.”

Anis menilai pemerintah kurang kreatif. Karena itu, doktor ekomi syariah lulusan Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya ini juga meminta agar pemerintah memikirkan strategi yang kreatif dalam menjaga tingkat ekonomi nasional.

“Kalaupun menurun, jangan sampai terjun bebas. Agar perekonomian dapat tetap berjalan dan tumbuh, pemerintah harus fokus menguatkan daya beli masyarakat.”

Dijelaskan, konsumsi dalam negeri dapat menjadi kekuatan agar ekonomi Indonesia tetap stabil.
Pertumbuhan ekonomi kita, 56 persen ditopang konsumsi dalam negeri.

“Bertumpulah pada kekuatan domestik. Bantu masyarakat untuk produktif walau dalam situasi terbatas. Dan perkuat daya beli masyarakat. Masyarakat harus dibantu,” demikian Anis Byarwati.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Riana

Previous articleDPR Acungi Jempol Pemkot Surabaya Kolaborasi RSUA Tangani Corona
Next articleJadwal MRT, LRT, dan TransJakarta Kembali Normal Hari Ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here