Megawati Institute Dukung Jokowi Bentuk Dua Kementerian Baru

Arief Budimanta

Jakarta, PONTAS.ID – Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang ingin membentuk dua kementerian baru. Kedua kemeterian itu adalah, Kementrian Investasi dan Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif.

Saat ini, kedua kementerian tersebut masih berbentuk lembaga, yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf).

“Yang pertama memang mau tidak mau pada saat ini backbone ekonomi kita digital. Transaksi keuangan juga berkembang begitu cepat dengan berbasis digital. Jadi langkah, atau wacana untuk mengexercise, penyatuan antara investasi dengan digital menurut saya itu positif,” ujar Arif di Jakarta, Jumat (15/8/2019).

Menurut Arif, pemerintah perlu fokus dalam mengembangkan industri kreatif dan industri digital dalam negeri.

“Jadi, di negara lain sudah ada. Intinya ditujukan untuk membangun satu hub, di Thailand itu e-commerce dan digital ekonomi jadi fokus dari pemerintah. Tapi untuk dalam rangka membentuk hub membesarkan umkm dan usaha besar agar bisa kompetisi di level regional,” kata Arif.

Sementara itu, mengenai kenaikan status BKPM menjadi kementerian juga disambur positif Arif. Menurut dia, jika pemerintah ingin meningkatkan perekonomian nasional, perlu mendorong laju investasi di Indonesia.

“Saya rasa sih bagus saja, kalau mau PE kita tumbuh 7 persen kan salah satu penopangnya kita harapkan dari investasi. Investasi yang tentu bukan hanya portofolio, investasi untuk masuk ke dalam sektor rill, direct investment,” ucap Wakil Ketua KEIN itu.

Harus Idealis

Disisi lain, bekas anggota DPR RI ini pun mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang mengaku akan mengangkat beberapa orang muda dalam kabinet barunya. Sebab, kata Arif, negara lain juga sudah memberi kesempatan kepada para pemudanya untuk menduduki kursi menteri.

“Saya rasa sih bagus-bagus saja. Di Malaysia ada (menteri) umurnya masih muda, PM (Perdana Menteri) di Swedia umurnya masih 30-an,” ujar Arif.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia sendiri saat ini dijabat oleh Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman. Dia menduduki posisi tersebut saat usianya baru 26 tahun.

Menurut Arif, usia tak menjadi kendala untuk seseorang menduduki posisi menteri. Menurut dia, meski masih muda, menteri yang nantinya ditunjuk Jokowi harus memiliki sikap idealis.

“Yang penting itu orientasi kebijakan yang dibangun atas kepentingan nasional, bisa melakukan kerjasama yang baik antar kementerian dan lembaga dan berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok tertentu. Itu yang paling penting, (menteri muda pilihan Jokowi) harus idealis,” kata Arif.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya sudah memilih menteri muda untuk masuk ke dalam pemerintahan periode kedua bersama Ma’ruf Amin. Calon menteri itu ada yang usianya di bawah 35 tahun, bahkan ada yang di bawah 30 tahun.

“Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2019), dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Hendrik JS

Previous articleKemenperin Berikan Pendampingan Industri 4.0 ke Perusahaan Mainan
Next articleDPR: Pertamina Tak Perlu Libatkan Perusahaan Asing untuk Tangani Oil Spill

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here