Asahan, PONTAS.ID – Warga di Dusun III, Desa Gunung Melayu, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara puluhan tahun tak kunjung menikmati tenaga listrik.
Dusun yang dihuni 30 kepala keluarga itu pada tahun 2010 sempat menikmati aliran listrik yang berasal dari mesin genset berkapasitas besar.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, pada tahun 2012 mesin genset yang pengadaannya dari program PNPM itu tak lagi berfungsi.
Harapan Aisah (11) siswi SD yang bercita-cita menjadi guru desanya segera mendapatkan akses tenaga listrik, “Saya ingin belajar dan juga mengaji malam harinya, tapi tidak bisa pak karena gelap,” tutur Aisah kepada PONTAS.id, Senin (5/8/2019).
Aisah juga mengutarakan permintaannya kepada Presiden Joko Widodo, “Pak presiden tolong masukkan listrik di kampung kami biar kampung kami ini jadi terang dan kami bisa kembali belajar dan mengaji bila malam hari,” harap Aisah.
Sementara itu, Kepala Desa Melayu Syaiful Amri menyampaikan, pada tahun 2010 ada pengadaan mesin genset bantuan PNPM.
“Sejak saat itu listrik bisa masuk ke rumah-rumah warga. Setiap hari habiskan solar 25 liter, swadaya dari masyarakat. Beberapa kali rusak, diperbaiki, sampai tahun 2012 rusak total,” tutur Syaiful.
Sementara berbagai upaya telah dilakukan pemerintah desa bersama masyarakat agar jaringan listrik milik PLN bisa masuk ke Dusun III Bukit Kijang. Terlebih satu-satunya akses untuk bisa menuju ke permukiman warga tersebut harus melintasi perkebunan sawit milik PT Lonsum yang berada di Kecamatan Gunung Melayu.
“Pemerintah Desa dan masyarakat sudah pernah juga mengajukan agar dimasukkan aliran listri ke pihak PLN, dan juga Pemerintah dan DPRD (Asahan), namun hingga kini belum ada realisasi, dan kami terus tetap mengusulkan setiap ada pertemuan baik iti ditingkat pertemuan mulai dari Kecamatan maupun kabupaten,” tukas Syaiful.
Penulis: Bayu Kurnia Jaya
Editor: Pahala Simanjuntak
