Kisruh KBN vs KCN, Azam Bantah Desak KPK Periksa Sattar Taba

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana membantah pernah menyatakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Dirut PT KBN, Sattar Taba terkait kisruh antara PT KBN dengan PT KCN yang ada di Cilincing, Jakarta Utara.

“Terkait dengan KPK untuk periksa Dirut KBN saya tidak pernah membuat pernyataan itu,” kata Azam menjawab PONTAS.id, Senin (5/8/2019).

Dan untuk permasalahan yang saat ini tengah membelit PT KBN dengan anak perusahaannya PT KCN menurut Azam harus diilihat perjanjiannya terlebih dahulu seperti apa bentuknya.

Sementara dalam pemilihan Direksi maupun Komisaris di tubuh Badan usaha Milik Negara (BUMN), menurut dia yang perlu diperhatikan bukan hanya sekedar kemampuan intelektuali, tetapi karakter juga harus menjadi pertimbangan.

Azam pun berjanji, pihaknya akan segera memanggil KBN untuk melihat secara detil duduk persoalannya, “Setelah masa reses akan dibicarakan secara internal dan kemudian mengundang KBN untuk mencari tahu permasalahannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, beredar pesan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, bahwa Komisi VI DPR RI mendukung KPK untuk segera melakukan penyelidikan atas laporan dugaan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh Direktur Utama PT KBN Sattar Taba.

Dalam pesan yang diterima PONTAS.id tersebut, pernyataan itu dilontarkan Azam Azman Natawijana yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

“KPK perlu segera melakukan penyelidikan terhadap BUMN lainnya yang telah dilaporkan ada indikasi kasus korupsi, seperti halnya kasus dugaan korupsi yang ada di PT Kawasan Berikat Nusantara,” kata pernyataan yang telah dibantah Azam itu.

Sebagai informasi, KBN saat ini tengah menggugat KCN di pengadilan atas pelanggaran perjanjian konsesi dan dianggap telah melakukan perampasan terhadap aset negara.

Penulis: Pahala Simanjuntak
Editor: Hendrik JS

Previous articleBuruknya Tata Kelola Risiko PLN, Pemadaman Listrik Ancam Ketahanan Nasional
Next articleTak Ada Listrik, Desa Gunung Melayu Puluhan Tahun Gelap Gulita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here