Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya meminta Kabupaten Serang, Provinsi Banten, untuk menerapkan tiga hal dalam mengembangkan wisata religi yang menjadi potensi pariwisata di daerah tersebut.
Saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Pengembangan Wisata Religi di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Arief mengatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan Kabupaten Serang sebagai komitmen untuk pengembangan wisata halal.
“Pertama, harus memiliki masterplan pengembangan wisata religi di Serang, kedua implementasi kebijakan pengembangan SDM pariwisata, dan pengembangan wisata tirta di Kalimati,” kata Arief, Senin (1/7/2019).
Tindak lanjut tiga hal tersebut dijanjikan akan segera selesai pada tahun 2019 ini. Arief juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Serang, agar siap menyambut daerahnya sebagai wilayah yang mengutamakan pengembangan pariwisata, khususnya wisata religi dan sejarah.
“Pengetahuan agama juga penting untuk membangun SDM pariwisata yang lebih berkomitmen dengan segala sifat dan kebiasaan baik antar-umat manusia,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Presiden RI terpilih, Ma’ruf Amin mengapresiasi langkah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mengembangkan wisata halal Indonesia. Dia pun setuju dengan langkah atau program yang dicanangkan Menpar Arief.
“Semoga pedomannya segara ada, dan dapat mempercepat pertumbuhan wisata Indonesia. Kita harap wisata halal Indonesia dapat menjadi yang terbaik di dunia,” kata Ma’ruf.
Dia lantas menilai, bahwa pelayanan terbaik sebaiknya selalu diberikan kepada wisatawan. Salah satu upayanya dapat dilakukan dengan menghadirkan layanan berstandar halal.
“Kita jangan hanya mengandalkan halal dan status mayoritas muslim saja. Tapi kalau tidak bisa memberikan pelayanan terbaik, wisatawan tidak mau datang,” ujar Ma’ruf.
Sementara itu Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah berpendapat bahwa tantangan wisata halal di Serang yaitu SDM dan masalah sampah menjadi yang utama.
“Kementerian Pariwisata akan membantu dalam promosi serta pengembangan destinasi dan sumber daya manusia. Masalah sampah juga harus segera diselesaikan, karena pariwisata itu harus bersih. Semua pihak harus turut serta dari level provinsi sampai desa,” imbuhnya.
Penulis: Risman Septian
Editor: Stevanny